Menurut sebuah keterangan di Live Science, ini bukanlah lelucon.
Fenomena ini disebut sebagai gangguan psikologis yang disebut Koro.
Kondisi ini menyebabkan korban percaya bahwa organ intim mereka ditarik atau menyusut ke dalam tubuh.
Akibatnya hal ini tidak hanya memengeruhi seksualitas mereka, namun kehidupannya.
Baca Juga: Nggak Nyangka Cara Duduk Bisa Menentukan Kepribadian, Kamu yang Mana?
Untuk mencegah penyusutan lebih lanjut, para korban mengikat organ intim mereka dengan klem atau logam.
Kemudian membawanya ke shamen atau tabib tradisional.
Kondisi ini sering terjadi di Afrika pada beberapa dekade terakhir, meskipun juga banyak terjadi di Asia.
Koro dipahami dengan berbagai cara dari persepektif psikologis dan histeria massa atau khayalan.
Di mana kepercayaan dan budaya kolektif dimanifestasikan dalam pengalaman, apakah itu nyata atau tidak.
Baca Juga: Suami Mendekam di Penjara, Barbie Kumalasari: Tadi Coba Telepon Fairuz tapi Dimatiin
Para korban panik dan mengalami penyusutan alat kelamin. Namun biasanya pulih dalam beberapa hari atau beberapa jam.