Grid.ID – Sebuah kisah unik datang dari seorang pria berusia 60 tahun yang hanya memiliki setengah otak saja.
Mengutip Ladbible pada Selasa (16/7/2019), pria asal Rusia ini menjalani seluruh hidupnya hanya dengan setengah otak saja.
Pada dasarnya, otak seharusnya memiliki dua belahan, otak kanan dan otak kiri, namun pria ini diketahui kehilangan belahan otak kiri.
Baca Juga: Tanah Jakarta Turun 4 Meter dalam 40 Tahun, ini yang Jadi Penyebabnya!
Berdasarkan pemindaian terdapat lubang hitam di tengkoraknya.
Staf medis yang memeriksa mengatakan kasusnya unik, namun setuju mengenai privasi pria tersebut untuk tidak mengungkapkan identitasnya.
Dia juga menolak permintaan mereka untuk melakukan tes lebih lanjut.
Salah satu ahli saraf di Moskow bernama Marina Anikina mengatakan, "pria itu dirawat di klinik distrik selatan wilayah Moskow karena serangan iskemik."
Baca Juga: Dulu Sibuk Bukan Cabang, Kini Bank-Bank Sibuk Untuk Menutupnya!
"Ini adalah kegagalan sirkulasi darah di otak, berbeda dengan stroke ketika bagian otak rusak permanen," katanya.
"Pasien ini memiliki masalah menggerakan satu lengan dan satu kaki, ahli radiologi melakukan tomografi komputer di kepalanya dan bingin bagian mana otak yang menerima serangan iskemia, bahkan seharusnya tidak ada sama sekali," jelasnya.
"Alih-alih sisi kiri otak, justru disana ada lubang hitam pada gambar komputer," sambungnya.
Tampaknya seluruh aktivitas kehidupan pria ini hanya mengandalkan otak kanan saja. Meski demikan itu tampak baik-baik aja.
Pria itu mengatakan, "Saya telah menjalani kehidupan normal, tidak ada yang mengkhawatirkannya sama sekali."
Pasien itu tumbuh dan besar di era Soviet, dan tidak memiliki masalah dengan kondisi fisik dan mentalnya. Dia juga memiliki pengelihatan yang baik dan berkembang seperti anak biasa.
Selain itu yang paling mengejutkan adalah, hanya dengan setengah otak pria ini berhasil di sekolah dan mendapatkan gelar insinyur, sebelum masuk ke militer.
Baca Juga: Curiga Lihat Paketannya Bergerak Sendiri, Ternyata Isi Didalamnya Bikin Merinding
Dia juga menikah, punya anak, dan pensiun serta menjalani kehidupan dengan normal.
Dr Anikina mengatakan, "Para ilmuwan mengetahui kasus tertentu ketika bagian otak hilang."
"Ini sering terjadi pada orang yang menderita kelumpuan onfantil otak," katanya.
"Intelek mereka baik-baik saja tetapi hampir mereka memiliki masalah dengan gerakan," sambungnya.
"Mungkin ini adalah efusi darah atau peristiwa dramatis lainnya, biasanya menyebabkan keguguran, tetapi dalam kasus unik ini berakhir dengan sukses," jelasnya.
"Ketika satu bagian rusak, bagian keduanyalah yang memegang semua fungsi," lanjutnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Kisah Ajaib Pria yang Hidup dengan Setengah Otaknya Selama 60 Tahun, Beginilah Kehidupannya”