Hal ini terjadi setelah mereka menerbitkan sebuah iklan yang menggambarkan seorang anak laki-laki kulit hitam mengenakan hoodie hijau yang bertuliskan "monyet paling keren di hutan".
Terry Mango, yang berasal dari Kenya, adalah ibu anak laki-laki model dalam iklan tersebut.
Dia membela H&M dan mengatakan kepada para haters untuk melupakan insiden itu.
( BACA JUGA: Sering Dipuji, Kelakuan Shafa Kali Ini Bikin Netizen Sedih dan Kecewa, Netizen: Akibat Pergaulan Bebas, No Respect! )
Terry juga mengatakan bahwa dia telah mengalami kekerasan secara online atas komentarnya tersebut.
Polisi berhasil membubarkan masa pemrotes toko.
Pemimpin partai EFF, Julius Malema mengatakan bahwa toko H&M ditargetkan karena mereka memanggil anak-anak mereka sebagai monyet.
Toko Ritel H&M memutuskan untuk menutup toko-toko di Afrika Selatan setelah invasi.
( BACA JUGA: Daebak, Lagu Milik BTS Kembali Tulis Sejarah, Kali Ini Jadi Backsound Film Terbaru Nih! )
Hal ini mereka lakukan untuk keamanan staf dan pelanggan.
"Kami sedang mengajari mereka sebuah pelajaran.
Kami tidak akan membiarkan orang lain menggunakan warna kulit kami untuk mempermalukan kami, atau untuk mengucilkan kami," kata Malema dalam sebuah demonstrasi.
"Kami hitam dan kami bangga.
( BACA JUGA: Lagi Hits, Deretan Selebritis Ini Padukan Tas Anyaman Rotan dengan Penampilannya yang Stylish, Keren Siapa nih? )
Kita hitam dan kita cantik.
Kita hitam dan kita tidak malu menjadi hitam," ujarnya. (*)