Peristiwa ini bisa terjadi hanya jika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan pada satu garis lurus.
Baca Juga: 10 Potret Gerhana Bulan Beberapa Waktu Lalu yang berhasil Diabadikan dari Berbagai Penjuru Dunia
Nah, garis lurus antara Matahari, Bumi, dan Bulan kali ini menghasilkan gerhana bulan sebagian karena bulan akan sedikit miring dari garis langsung bayangan Bumi.
Gerhana bulan ini terjadi dua minggu setelah gerhana matahari total terlihat di Amerika Selatan.
Fenomena ini mengikuti pola astronomi khas gerhana bulan yang terjadi dalam dua minggu setelah gerhana matahari.
Baca Juga: Gerhana Bulan Ternyata Pengaruhi Peruntungan 5 Zodiak Ini, Apa Kamu Salah Satunya?
Menurut Marufin Sudibyo, astronom amatir di Indonesia fenomena gerhana bulan besok dini hari spesial dan sayang untuk dilewatkan.
"Ini adalah gerhana Bulan terakhir di 2019, sekaligus gerhana bulan kasatmata terakhir hingga setidaknya dua tahun ke depan," ujar Marufin Sudibyo kepada Kompas.com, Senin (15/7/2019).
Para pakar pun meramalkan, tidak akan ada gerhana bulan total lainnya hingga bulan Mei 2021.
Baca Juga: 8 Foto Gerhana Bulan Blood Moon yang Diambil dari Luar Angkasa dan Berbagai Negara di Dunia