Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Mathias Muchus ikut serta bermain film Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi yang akan tayang 18 Juli 2019 mendatang.
Artis senior berusia 62 tahun ini mengungkapkan, proses syuting yang berlangsung cukup lama ini terbilang tidak mudah.
Pasalnya, lokasi syuting film Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi terbilang kurang kondisif untuk aktivitas orang banyak.
Baca Juga: Della Perez Sempat Menangis Dipasangkan dengan Mathias Muchus
"Film ini disiapkan dua tahun proses efektifnya di lapangan 1 bulan penuh. Walau kelihatannya gampang di sebuah gang, tapi untuk meramu sulit. Lu tahu gang di kampung itu banyak manusia kan, tapi bisa dibikin sedemikian rupa dan efektif," ungkap Mathias Muchus saat ditemui Grid.ID di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Mathias Muchus pun menceritakan hal-hal tak terlupakan ketika dirinya harus syuting di gang sempit.
Di mana dirinya harus berbaur dan akhirnya menjadi akrab dengan warga sekitar.
Baca Juga: Film Remake Marak di Bioskop Tanah Air, Begini Komentar Mathias Muchus
"Awalnya memang banyak kendala teknis. Naruh angle susah, naruh lampu susah orang lewat, orang pakai motor mau belanja nggak bisa ditahan,"
"Awalnya kita beradaptasi sama orang kampung itu, kita say hello, berteman, kita mampir. Akhirnya mereka tidak tertanggung ketika mereka menjadi bagian kerja kita. Dengan gampang, kita ngobrol sama mereka untuk mundur sedikit kosongkan jalan, gitu,"
"Jadi pendekatan persuasif. Jadi kalau biasanya bayar kemudian pergi, ini nggak. Ngobrol saya makan di warteg. Mereka makan di pinggir kali lama-lama, mereka menyatu dengan kita," sambungnya
Baca Juga: Berperan Sebagai Guru untuk Anak Jalanan, Seperti ini Cara Mathias Muchus Memainkan Perannya
"Dan di situ, kita coba untuk menularkan dalam kebersamaan. Jadi pendekatannya harus hati-hati," ungkap Mathias Muchus.
Tak sampai di situ, bahkan para warga ikut serta ambil banyak peran dalam proses syuting film tersebut.
Baca Juga: Mathias Muchus Ajak Masyarakat yang di Kota untuk Lakukan ini
"Sebagian besar ekstras dari masyarakat sana dibantu security, ketua RT di sana, kateringnya juga, makanan juga. Segala macam kita mencoba kampung jadi bagian produksi," tutup Mathias Muchus.
(*)