"Saya hanya ingin menjerit, saya tahu ada yang tidak beres, tapi jelas tidak ada yang peduli sampai semuanya terlambat."
"Ketika saya melihat Aleksander, dia memiliki kepala yang babak belur, lebam, saya mulai gemetar dan menangis."
Baru kali ini tim paramedis melakukan tindakan, namun sudah terlambat.
( BACA JUGA: Selena Gomez Tampil Keren dengan Jaket Harga Sangat Terjangkau, Ini Bukti Kalau Selebritis Hollywood Nggak Sombong! )
Alesksander perlahan kehilangan kesadaran.
Semakin meredup kehidupan bayi tersebut dan akhirnya perlahan-lahan ia meninggal di pangkuan sang ibu.
"Bayi saya berwarna ungu dan kekuningan, dia terlihat mengerikan."
Alesksander didiagnosis menderita sepsis.
( BACA JUGA: Asik Berfoto Selfie, Sepasang Kekasih Hilang Terseret Ombak di Lombok )
"Dia perlahan-lahan mati di dekapanku, sangat menyedihkan."
Kematian Aleskander telah memicu penyelidikan internal yang menyebabkan sejumlah perubahan di rumah sakit University Hospital Conventry. (*)