Laporan Wartawan Grid.ID, Rini Listia
Grid.ID - Banyak orang yang mengeluhkan kesulitan tidur di malam hari.
Jika sering terjadi seperti ini tentunya kesehatan fungsi tubuh dan otak akan terganggu.
Bukan hanya merasakan tubuh yang letih karena waktu tidur berkurang, ganguan seperti ini tentunya membuat produktivitas akan berkurang saat di siang hari.
Kesulitan tidur di malam hari dikenal dengan sebutan insomnia.
The National Foundation merekomendasikan agar orang dewasa memiliki waktu tidur antara tujuh sampai sembilan jam per malam.
Gejala insomnia meliputi sulit tertidur di malam hari, bangun terlalu dini, dan juga meraskan keletihan meski sudah tidur.
Insomnia bisa datang dalam berbagai bentuk, tergantung pada seseorang yang mengalami insomnia bagaimana orang tersebut mengatur siklus tidur mereka.
Berikut adalah jenis-jenis insomnia:
1. Short term insomnia
Insomnia jangka pendek ini hanya berlangsung hingga 3 bulan lamanya.
Menurut James A. Rowley, Kepala Medical Center mengatakan insomnia jenis ini biasanya dipicu oleh peristiwa besar seperti kematian orang yang dicintai, pekerjaan yang menegangkan, atau stres menghadapi pernikahan.
Insomnia jenis ini bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi jika perlu perawatan diperlukan dengan menggunakan dosisi rendah seperti zolpidem.
(BACA: Ini Tips Rahasia Kim Kardashian Memerangi Psoriasis di Wajahnya)
2. Insomnia kronis
Bila seseorang memiliki pola tidur kurang tidur selama tiga malam dalam satu minggu, hal ini termasuk kedalam insomnia kronis.
Penyebabnya diantara lain meliputi stres, kebiasaan tidur yang buruk, obat-obatan, masalah kesehatan mental, dan terlalu banyak mengkonsumsi kafein.
Terapi untuk jenis insomnia kronis yaitu dengan terapi prilaku kognitif, seperti kebersihan yang baik saat tidur, tidak meletakkan tv di kamar, tidak melakukan aktivitas apapun diatas tempat tidur.
3. Insomnia komorbiditas
Insomnia ini juga dikenal sebagai insomnia sekunder yang bisa menjadi gejala atau penyakit psikiatris lainnya.
Menurut national sleep foundation, insomnia komorbid dapat terjadi dengan gangguan kejiwaan seperti kecemasan, depresi, dan masalah medis lainnya yang berdampak pada organ tubuh.
Untuk penyembuhan tipe insomnia ini harus disembuhkan oleh bantuan dokter.
(BACA: Tidak Hanya Digunakan Pada Masakan, Daun Sop Memiliki Segudang Manfaat yang Belum Kamu Tahu)
4. Insomnia Psikofisologis
Ini merupakan jenis insomnia yang cukup kronis, penderita jenis ini pada umunya merasa mengantuk, tetapi ketika waktu tidur meraka akan tetap terjaga dan tida tertidur.
Ketika berada di tempat tidur mereka akan lebih sering berbalik badan dan tidak tertidur, hal ini disebabkan seringnya menonton TV, melihat layar ponsel, dan membaca di tempat tidur.
5. Insomnia psikofisik
Menurut journal of sleep medicine, insomnia kjenis ini meliputi gerakan anggota tubuh saat tertidur.
Efek untuk penderita ini adalah suasana hati mudah tersingung, tidak mampu berkonsentrasi, merasa lelah sepanjang hari, kehilangan dorongan seks. (*)