Find Us On Social Media :

Kisah Anang Tadar, Bocah Miskin yang Berhasil Pukau UNICEF dengan Penemuan Jeniusnya

By Arif Budhi Suryanto, Jumat, 19 Juli 2019 | 21:40 WIB

Kisah Anang Tadar, Bocah Miskin yang Berhasil Pukau UNICEF dengan Penemuan Jeniusnya

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Percaya atau tidak, selama ada sains maka inovasi akan terus berkembang.

Seperti halnya penemuan kacamata jalan untuk orang buta ini.

Adalah Anang Tadar, bocah asal Arunachal Pradesh, India, yang berhasil menciptakannya.

Meski berasal dari keluarga miskin, Anang dapat membuktikan bahwa ekonomi tidak menghambat seseorang dalam berprestasi.

Baca Juga: Unggah Status Pura-pura Kaya Padahal Miskin, Mbah Mijan Sindir Barbie Kumalasari?

"Masalah keuangan itu sudah biasa untuk semua inovator atau penemu sepertiku," tuturnya.

Dilansir dari Indian Express, kedua orangtua Anang diketahui hanya berprofesi sebagai petani dengan penghasilan tidak lebih dari Rp 200 ribu perbulan.

Anang mengaku, kegemarannya akan fisika yang mendorongnya untuk menjadi penemu seperti sekarang.

"Aku memang menggemari fisika sejak awal. Tapi karena aku tidak punya televisi atau ponsel, jadi aku belajarnya lewat otodidak dengan membokar elektronik-elektronik bekas," katanya.

Baca Juga: Hidup dalam Jerat Kemiskinan dan Jauh dari Perhatian Pemerintah, Amur Tinggal di Gubug Reotnya yang Hampir Ambruk

Anang yang saat itu duduk di bangku kelas 3 SMA berhasil membuat prototipe kacamata jalan untuk orang buta yang dia namai G4B.

Dia mengaku idenya membuat kacamata jalan ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya.

"Ide itu muncul ketika seorang wanita buta bertanya arah kepadaku, yang saat itu aku pikirkan adalah bagaimana susahnya untuk orang buta zaman sekarang di mana jalanan mulai ramai serta penuh tiang listrik, papan nama dan lain-lain," katanya.

Kacamata jalan buatan Anang, G4B, memanfaatkan gelombang ultrasonik dan sensor infra merah.

Baca Juga: Polisi Ungkap Sumber Kekayaan Petani di Sulawesi Selatan yang Miliki 3 Mobil Mewah Salah Satunya Ferrari

Teknologi ini bekerja berdasarkan sistem ekolokasi yang digunakan juga oleh kelelawar untuk bernavigasi.

Ketika gelombang ultrasonik yang dipancarkan mengenai objek di depannya, sensor akan menangkapnya sebagai sebuah peringatan untuk pengguna.

Suara 'bip' akan keluar disertai dengan getaran yang memperingatkan pengguna akan benda di depannya.

Hal yang sama bekerja melalui sensor infra merahnya.

Baca Juga: Punya Ferrari hingga Mobil Mewah Lain, Petani Beraset Rp 16 Miliar Asal Sidrap Ini Ternyata Bandar Narkoba Internasional

Anang pun kemudian berhasil mendapatkan penghargaan dari 'Dr APJ Abdul Kalam IGNITE Awards 2017' dan 'Dinanath Pandey Smart Idea Innovation Award 2017' berkat penemuannya ini.

Bahkan, UNICEF pun terpukau oleh penemuan Anang ini dan berjanji akan membantu memasarkannya.

(*)