"Jika ada orang yang menggunakan sabu untuk alasan stamina, orang tersebut menggunakan sifat stimulan dari sabu," ungkap Hari, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Hari mengatakan jika amfetamin digunakan di dunia medis sebagai sarana pengobatan.
Salah satu contoh penggunaannya adalah untuk terapi ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder).
Namun, Hari Nugroho juga menekankan sifat adiktif sabu atau metamfetamin yang sangatlah tinggi sehingga mampu mempengaruhi kinerja otak.
"Sabu ini adalah salah satu zat yang highly addictive karena mekanisme dalam otak yang dapat meningkatkan peredaran dopamin ribuan kali lipat," jelasnya.
Kadar dopamin yang jauh dari batas normal, membuat sabu atau metamfetamin menjadi salah satu zat yang sangat adiktif.
"Sehingga dopamin yang beredar menjadi sangat banyak hingga ribuan kali dari normal. Inilah yang menyebabkan sabu menjadi salah satu zat yang tingkat ketergantungannya tinggi," tutupnya. (*)