"Termometer itu pecah karena terlalu dingin," tulis harian The Siberian Times.
Desa Oymyakon berpenduduk 500 orang pada tahun 1920 hingga 1930an.
( BACA JUGA: Sudah Mulai Bisa Tersenyum Pasca Kepergian Jonghyun SHINee, Yeri Red Velvet Tulis Pesan untuk Fans )
Oymyakon berarti air yang tidak membeku.
Orang-orang menamai desa tersebut Oymyakon karena saat musim semi, desa ini biasa dikunjungi para penggembala rusa.
Mereka berkunjung ke Oymyakon untuk memberi minum dan menyirami ternak mereka.
( BACA JUGA: Tampil Sangat Memesona dengan Poni Depan, Begini Transformasi Gaya Rambut Emilia Clarke Sepanjang Tahun 2017, Cantiknya Bukan Main! )
Pemerintah Uni Soviet kemudian menjadikan desa tersebut sebagai pemukiman permanen.
Hal ini agar para penggembala yang hidup nomaden bisa tinggal menetap.
Pada tahun 1933, suhu minus 67,7 derajat Celsius tercatat di Oymyakon.
Hal ini dicatat sebagai suhu terendah di belahan bumi bagian utara.
( BACA JUGA: Wuih, Ayu Ting Ting Sedang Girang Gara-Gara Bilqis, Netizen : Ngga Usah Pamer )
Suhu yang lebih rendah dicatat di Antartika, tapi di benua ini tidak ada pemukiman yang dihuni secara permanen seperty Oymyakon. (*)