Grid.ID – Beberapa hari terakhir, pengguna media sosial tengah marak tantangan #AgeChallenge dari aplikasi wajah tua FaceApp.
Namun, tahukah kamu jika menggunakan aplikasi tersebut si pengguna bisa dalam bahaya.
Dilaporkan oleh Kompas.com, Jumat (19/7/2019) Executive Director SAFEnet, Damar Juniarto berkata bahwa masalah sebenarnya dari FaceApp adalah ketidaktahuan kita mengenai risiko dari memberikan data-data pribadi ke FaceApp.
Baca Juga: Berkaca dari Kasus Nunung, Hal Mengerikan ini yang Akan Dialami Oleh Tubuh Saat Konsumsi Narkoba
Pasalnya, aplikasi tersebut mampu membaca biometrik wajah dan menyimpan data-data kita ke dalam repository-nya.
Selain itu, pemberian akses ke data nomor telepon, folder gambar dan dokumen rupanya juga memberikan FaceApp akses ke banyak informasi lainnya, seperti akses ke e-banking, akses ke email, nomer telepon keluarga, teman, sahabat.
Namun, apakah kita hanya perlu waswas terhadap FaceApp? Bagaimana dengan aplikasi lokal yang beberapa di antaranya menverifikasi akun dengan KTP dan foto wajah?
Baca Juga: Pelaku Begal Payudara Tertangkap, Tak Disangka Ternyata Seorang Guru Honorer!
Damar mengatakan kepada Kompas.com, Jumat (19/7/2019) bahwa kunci jawabannya ada pada tiga indikator, yakni sejauh mana perusahaan pembuat aplikasi memiliki komitmen, menghargai kebebasan berekspresi dan menghormati privasi.
Untuk aplikasi-aplikasi ternama di dunia, ada survei tahunan yang dilakukan oleh Ranking Digital Rights (RDR) berdasarkan ketiga indikator tersebut.
Pada saat ini, Microsoft berada pada posisi pertama, Facebook pada posisi keempat dan Twitter kelima. Namun, aplikasi Indonesia tidak termasuk dalam survei tersebut.
Damar pun berkata bahwa penilaian berdasarkan tiga indikator terhadap aplikasi lokal harus dilakukan secara khusus dan independen.