Baca Juga: Hati-Hati, 4 Zodiak ini Berpotensi Jadi Pasangan Egois Saat Jalin Hubungan
Namun, kita pun dapat menilai sendiri apakah aplikasi yang ingin kita gunakan memenuhi ketiganya.
Lalu, dalam konteks perlindungan privasi, Damar berkata bahwa yang sebetulnya harus dilindungi adalah martabat seseorang saat sedang berada di dunia virtual, bukan hanya sekedar data fisiknya.
Bila melihat dari perspektif tersebut, maka pembicaraan perlindungan data akan menjadi lebih substantif.
“Ini yang kerap terjadi, menyebabkan pembahasan mengenai privasi online hanya sekedar data diperjualbelikan, tetapi tidak mengenai bagaimana data dipakai untuk memanipulasi pikiran, tingkah laku dan lain sebagainya,” ujarnya.
Terkait pemberian data pribadi kependudukan kepada aplikasi, Damar menilai bahwa itu tidak masalah asal digunakan sesuai maksudnya, yaitu pencatatan terkait pembukaan rekening keuangan.
Hal ini memang terjadi dalam banyak bisnis, mulai dari uang elektronik hingga ride hailing seperti ojek online, karena ada uang yang terlibat di dalamnya.
Baca Juga: Begini Kondisi Nunung Setelah Diciduk, Belum Diperbolehkan Bertemu Anak
Melindungi privasi
Damar lantas membagikan dua hal penting untuk melindungi privasi dan martabat seseorang di dunia virtual.
Pada level pengguna, Kamu harus selalu waspada, terutama ketika aplikasi meminta akses data-data yang ada pada ponsel.
“Jangan berikan akses ke hal-hal yang sifatnya pribadi dan rahasia yang ada di smartphone kita. Berikan akses hanya yang berkaitan saja untuk kepentingan apps tersebut,” kata Damar.