Find Us On Social Media :

Menahan Buang Air Kecil bukan Pemicu Batu Ginjal, Melainkan Ifenksi Saluran Kemih

By Dianita Anggraeni, Minggu, 21 Juli 2019 | 19:47 WIB

Ilustrasi Menahan Buang Air Kecil

Grid.ID - Sering menahan kencing atau buang air kecil?

Kebiasaan menahan kencing sering dituding sebagai pemicu munculnya batu ginjal.

Ternyata, menahan kencing itu merupakan anggapan yang keliru.

Baca Juga: 4 Tahun Bina Rumah Tangga, Ringgo Agus Rahman Beberkan Dosa-dosa Wajar Suami

Batu ginjal disebabkan oleh kurangnya asupan cairan, asupan kalsium berlebih, asam urat tinggi, dan makan obat-obatan maag yang berlebih.

Sementara itu, menunda kencing justru menimbulkan infeksi saluran kencing, ujar Hery Tiera, dokter spesialis urologi.

“Menahan kencing tidak bikin batu ginjal, malah menimbulkan urinary tract infection,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Dulu Nunung Heran dengar Tessy Terjerat Narkoba dan Sekarang Kebalikannya, Tessy: Nelangsa itu, Nggak Bisa Ngomong Apa-apa

Hery mengatakan, urin yang dihasilkan dari ginjal bersifat steril.

Ini menandakan, dalam kondisi normal, tidak ada bakteri maupun kuman yang bersarang di sana.

“Ketika kencing ditunda, kuman lebih mudah masuk ke saluran kemih lewat uretra. Uretra adalah saluran yang menghubungkan saluran kemih dengan dunia luar,” ujar Hery.

Pasalnya, pengeluaran urin sendiri merupakan bentuk pertahanan yang dilakukan tubuh manusia.

Kelebihan zat hasil metabolisme tubuh akan dibuang bersamaan dengan keluarnya air kencing.

Baca Juga: Ditangkap karena Kasus Narkoba, Zulfikar Pemain 'Preman Pensiun' Belum Siap Kabari Keluarganya

Saat proses kencing, urin turut membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh.

Lalu, urin yang dikeluarkan turut membersihkan kuman-kuman sepanjang saluran kemih.

Lantas, jika kencing ditahan, bakteri akan lebih mudah menjalar masuk ke saluran kemih karena tidak ada proses pembersihan melalui pengeluaran urin.

Kuman masuk melalui saluran uretra lalu menuju saluran kemih hingga memperbanyak diri dalam kandung kemih.

Kuman yang tertinggal di saluran kemih inilah yang memicu infeksi.

Baca Juga: Irish Bella Hamil, Ammar zoni yang Ngidam Belut dan Susu Hamil

“Wanita lebih rentan terkena saluran infeksi kencing karena tidak punya penis. Kalau lelaki, makin panjang penisnya, makin susah kuman masuk” imbuh dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Untuk diketahui, uretra yang dimiliki pria berada di batang penis.

Umumnya, memiliki panjang 10-15 sentimeter yang menyulitkan kuman dari dunia luar menerobos masuk.

Sementara itu, uretra pada perempuan hanya sekitar 3,8 sentimeter.

Jarak uretra dengan pembukaan urinoir, anus, dan vagina yang terlalu pendek membuat kuman dari luar lebih mudah menyusup.

(*)