Yusuf juga mengaku motivasi terbesar dalam menjalani pendidikan adalah untuk membahagiakan orang tuanya.
"Yang pertama adalah orang tua," ucap Yusuf.
Tak hanya itu, ia juga menceritakan perjuangan kedua orang tuanya demi dirinya bisa menjadi perajurit TNI AD.
"Mama kan waktu pas saya daftar bintara laut, sempat sakit juga, mungkin kepikiran.
Bapak juga ngojek motor, kadang kasihan juga lihat bapak lari-lari ngejar penumpang, kalau pulang sekolah kadang saya nengok ke tempat bapak bekerja. 'Ya Allah bapak saya lari-lari ngejar penumpang' mulai dari situ saya bertekat, saya pasti bisa, saya pasti masuk jadi tentara, apapun tentaranya saya mau, tapi Allah berkehendak lain, tamtama nggak boleh tapi ditakdirkan di taruna," ceritanya.
Tak hanya itu, Yusuf juga menceritakan bahwa dirinya tak bisa datang saat ibunya meninggal dunia.
"Mama meninggal waktu saya tingkat tiga. Pas mau latihan luar bapak kok nggak ngasih tahu malah ngasih tahunya ke orang lain. Lihat di HP 'mamanya Yusuf sudah nggak ada' ini bener apa enggak," cerita Yusuf.
Ayahanda Yusuf tak memberitahu sang putra bahwa ibunya meninggal lantaran tak ingin putranya kehilangan fokus.
Baca Juga: Mantan Karyawannya Diduga Jadi Pelakor dengan Anggota TNI, Pihak Dealer Motor Beri Klarifikasi
"Dia sempat nengok (ibunya) ke rumah sakit dulu, nggak lama seminggu kemudian saya nggak kasih kabar barang kali di sini lagi dinas apa lagi latihan.