Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID - Pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni tengah menantikan kelahiran bayi kembar mereka.
Kehamilan pertama Irish Bella kini sudah memasuki bulan keempat.
Sebagai ungkapan rasa syukurnya, Irish Bella dan Ammar Zoni menggelar acara tasyakuran di kawasan Cinere, Depok, pada Minggu (21/7/2019).
Baca Juga: Irish Bella Hamil Anak Kembar Tanpa Ada Keturunan Kembar, Ternyata Ini Penyebabnya
Dilansir Grid.ID dari tayangan Status Selebritis yang diunggah kanal YouTube Surya Citra Televisi (SCTV) pada Minggu (21/7/2019), pasangan yang menikah pada April 2019 itu mengaku tak menyangka akan dikaruniai bayi kembar.
Pasalnya, baik Irish Bella maupun Ammar Zoni mengaku tak memiliki garis keturunan kembar.
"Itu suatu hal yang sama sekali nggak kita sangka-sangka," kata Ammar.
Baca Juga: Tak Pernah Alami Komplikasi Saat Hamil, Wanita ini Lahirkan Bayi dengan 'Tiga Kepala'
"Karena dari keluarga kita juga nggak ada ya sayang ya keturunan kembar."
"Kalaupun ada mungkin jauh ya sayang, mungkin kita nggak tau ya," sambung Irish.
"Dan mungkin ini dengan kami punya anak kembar menjadi generasi baru untuk anak cucu kami nanti kembar juga," lanjut Ammar.
Meski begitu, Ammar dan Irish merasa bersyukur dapat dipercaya akan memiliki bayi kembar.
Baca Juga: Irish Bella Hamil, Ammar Zoni Justru yang Ngidam Hingga Minum Susu Ibu Hamil
Seperti yang kita ketahui, memiliki silsilah kembar pada garis keturunan akan meningkatkan kemungkinan hamil kembar.
Pada pasangan yang memiliki riwayat keturunan kembar, kemungkinan hamil kembar meningkat 2,5 kali lipat.
Meski begitu peluang punya anak kembar tetap ada meski tak ada keturunan kembar.
Baca Juga: Irish Bella Hamil, Ammar zoni yang Ngidam Belut dan Susu Hamil
Secara umum, kehamilan kembar terjadi pada satu dari 250 kehamilan dan tidak terpengaruh oleh faktor keturunan.
Sewaktu mengalami ovulasi, bisa terjadi lebih dari satu sel telur matang yang terlepas dari indungnya di saat bersamaan.
Artinya, kehamilan kembar tanpa adanya riwayat kembar di keluarga juga sering terjadi.
Selain peluang alami ini, teori menyatakan bahwa peluang kehamilan kembar lebih besar terjadi pada perempuan usia 30-an atau 40-an yang secara hormonal tidak stabil.
Nah, lantas bagaimana cara memperbesar peluang punya anak kembar meski tak miliki garis keturunan kembar?
Dilansir Grid.ID dari Nakita.ID, Dr. M. Suryo Bawono, SpOG menjelaskan ada 2 cara yang bisa dilakukan yaitu:
Baca Juga: Jadi Makanan Kekinian, Chia Seed Ternyata Punya Banyak Manfaat Bagi Ibu Hamil!
1. Program bayi tabung
Obat-obatan pemicu sel telur biasa dipakai dalam usaha mendapatkan momongan, termasuk program bayi tabung.
Penggunaan obat-obatan penyubur atau hormonal ini juga menjadi salah satu cara yang ditempuh untuk mendapatkan momongan kembar.
Diperkirakan, dengan obat penyubur tingkat kemungkinan hamil kembar naik hingga 10%.
2. Konsumsi obat penyubur
Frekuensi kehamilan kembar meningkat pada perempuan yang siklus ovulasinya diinduksi oleh penyuntikan gonadotropin, yakni hormon yang merangsang atau menstimulasi fungsi ovarium sehingga perempuan jadi lebih subur.
Sedangkan obat penyubur, seperti: klomifen sitrat atau pergonal dipakai demi meningkatkan kemungkinan mendapatkan kehamilan kembar lebih dari dua.
Konsumsi obat penyubur bertujuan agar sel telur matang dengan sempurna.
Normalnya, indung telur menghasilkan satu sel telur matang namun, dengan obat penyubur, maka jumlah sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa lebih dari satu.
Tentu saja, tidak ada usaha yang keberhasilannya bisa dijamin seratus persen.
Seperti halnya tidak semua pasangan keturunan kembar akan melahirkan anak kembar.
Begitu juga dengan stimulasi atau rangsangan melalui obat penyubur atau hormonal.
Baca Juga: Irish Bella Hamil, Ammar Zoni Kegirangan Lihat Wajah Anaknya dari USG 4D, Hidungnya Mancung!
Bahkan, dua embrio yang terbentuk dalam tabung juga belum tentu keduanya sukses tumbuh menjadi janin.
Hanya memang, tingkat keberhasilan dalam mendapatkan kehamilan kembar pada bayi tabung sekitar 20%, sedangkan pada kehamilan normal hanya 1-2%.
(*)