Sebagian besar pelanggarannya dilakukan saat dia mabuk.
Wakil Jaksa Penuntut Umum Stephanie Koh mengatakan bahwa Murliy mulai melecehkan wanita tersebut pada bulan Juni 2014.
Wanita itu bekerja di dekat rumah Murliy di Dover Road, Singapura.
(BACA : Kisah Kakek Imron, Keliling Jual Bensin dengan Sepeda Butut Demi Menyambung Kehidupannya)
Pada tanggal 23 Januari 2015, Murliy meneriakinya saat berjalan di dek kosong.
Murliy menyatakan bahwa wanita itu "seksi" dan rambutnya cantik.
Setelah menoleransi perilakunya selama berbulan-bulan, wanita itu mengancam akan membuat laporan ke polisi.
Namun hal itu tak diindahkan oleh tersangka.
Menurut jaksa penuntut umum, pukul 7 malam pada tanggal 27 Oktober 2015, wanita itu bersama anak perempuannya di sebuah coffeeshop saat Murliy berdiri di samping mejanya.
Murliy berbicara dengan suara keras dalam bahasa Tamil, mengarah ke wanita itu.
(BACA : Pergoki Pacarnya Selingkuh, Seorang Wanita Pilih Cari Solusi dan Saran dari Netizen)
Ketika ia tidak menanggapi, Murliy duduk di meja di dekatnya dan menatap wanita itu.