Baca Juga: Sah! Siti Badriah Tampil Pangling Saat Pakai Siger Khas Sunda di Hari Pernikahan
"Belum tentu, kalau saya tidak yakin itu terjadi di situ (Rinjani)," ungkap Sudiyono, dilansir dari laman Kompas.com.
Sudiyono mengungkapkan bahwa terdapat guide perempuan, yang bisa membantu pendaki perempuan saat mendaki ke Gunung Rinjani.
Pihak Balai Nasional Gunung Rinjani bahkan mengungkapkan, calon pendaki haruslah memiliki persiapan yang matang.
Baca Juga: Pengakuan Miris Pendaki Gunung Rinjani yang Selamat Saat Musibah Gempa
"Orang mendaki ini kan harus persiapan. Maka, ketika check in pack in dan pack out untuk pengecekan barang yang akan naik juga harus ada standar yang harus dipenuhi. Kalau naik tanpa bekal dan segala macam, kan, itu konyol," ungkap Sudiyono.
Melansir laman Kompas.com, Adi Seno Sosromulyono, salah seorang senior Mapala Universitas Indonesia membenarkan bahwa skin to skin memang cara yang benar untuk mengatasi hipotermia, tapi tidak dengan disetubuhi.
"Cukup berpelukan dalam kantong tidur atau selimut agar panas tubuh penyelamat berpindah ke penyintas atau penderita. Tapi metode ini dipilih jika sudah parah saja," ungkap Adi Seno.
Baca Juga: Kopassus Diterjunkan ke Gunung Rinjani Untuk Bantu Evakuasi Para Pendaki
(*)