Grid.ID - Gangguan jiwa atau bipolar dapat mengintai siapa saja.
Beberapa tahun yang lalu, salah seorang selebriti pun sempat menjadi sorotan karena menderita bipolar.
Lalu, sebenarnya apa itu gangguan bipolar?
Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan, Kriss Hatta Terancam Hukuman 2 Tahun 8 Bulan Penjara!
Gangguan bipolar adalah penyakit mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem.
Suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari terendah depresi atau tertekan ke tertinggi atau manik.
Penyebab pasti gangguan bipolar tidak diketahui, namun kombinasi genetika, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah mungkin berperan atas terjadinya gangguan.
Orang dengan gangguan bipolar mungkin mengalami kesulitan mengelola tugas kehidupan sehari-hari di sekolah, di tempat kerja, atau mempertahankan hubungan.
Tidak ada obat, tetapi ada banyak opsi perawatan yang tersedia dapat membantu mengelola gejalanya.
Pelajari tanda-tanda gangguan bipolar yang harus diperhatikan.
Fakta gangguan bipolar
Gangguan bipolar bukan gangguan otak yang langka.
Faktanya, 2,8 persen orang dewasa A.S. atau sekitar 5 juta orang telah didiagnosis mengidapnya.
Usia rata-rata ketika orang dengan gangguan bipolar mulai menunjukkan gejalanya di usia 25 tahun.
Depresi yang disebabkan oleh gangguan bipolar berlangsung setidaknya dua minggu.
Episode tinggi (manik) dapat berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
Beberapa orang akan mengalami episode perubahan suasana hati beberapa kali dalam setahun, sementara yang lain mungkin jarang mengalaminya.
Baca Juga: Akui Tak Bisa Masak, Laudya Cynthia Bella: Alhamdulillah Nggak Pernah Protes!
Gejala bipolar
Ada tiga gejala utama yang dapat terjadi dengan gangguan bipolar: manik, hypomania, dan depresi.
Manik
Saat mengalami manik, seseorang dengan gangguan bipolar mungkin merasakan emosi yang tinggi.
Mereka bisa merasa bersemangat, impulsif, euforia, dan penuh energi.
Selama episode manik, mereka juga dapat terlibat dalam perilaku seperti:
Menghabiskan uang untuk belanjaHubungan seks tanpa kondomPenggunaan obat
Hipomania
Hipomania umumnya dikaitkan dengan gangguan bipolar II.
Ini mirip dengan manik, tetapi tidak separah itu.
Tidak seperti manik, hipomania mungkin tidak menimbulkan masalah di tempat kerja, sekolah, atau dalam hubungan sosial.
Namun, orang-orang dengan hypomania masih memperhatikan perubahan mood mereka.
Baca Juga: Terungkap! Polisi Berhasil Menangkap Pemasok Sabu untuk Nunung
Depresi
Selama episode depresi yang mungkin kamu alami:
Kesedihan yang mendalamKeputusasaanKehilangan energiKurangnya minat pada kegiatan yang pernah mereka nikmatiPeriode tidur yang terlalu sedikit atau terlalu banyakPikiran untuk bunuh diri
Meskipun ini bukan kondisi yang langka, gangguan bipolar mungkin sulit didiagnosis karena gejalanya yang bervariasi.
Bipolar bisa diobati dengan konsumsi obat secara teratur.
Pengobatan dilakukan untuk menstabilkan neurotransmitter sehingga tidak muncul gangguan bipolar.
(*)