Find Us On Social Media :

Sikap Donald Trump Paling Ngeri di Awal Tahun 2018 untuk Rakyat Palestina

By Ahmad Rifai, Kamis, 18 Januari 2018 | 03:07 WIB

Bantuan kemanusiaan untuk penduduk Palestina dipotong | Letaba Herald, firstpost.com, & YouTube/Al Jazeera/Screenshot

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - "Memotong bantuan untuk anak-anak pengunsi yang tidak berdosa karena ketidaksepakatan politik di antara pria dan wanita dewasa adalah sebuah politisasi bantuan kemanusiaan yang sangat buruk."

Beragam Non-Government Organization (NGO) mengutuk keputusan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang dikomandoi Donald Trump.

Lebih dari setengah dana yang rencananya akan dianggarkan ke badan PBB untuk pengungsi Palestina ternyata dipotong.

Keputusan ini diumumkan pada selasa (16/1/2018).

(Baca juga: Punya Penghasilan Rp121 Miliar, Supermodel Keturunan Palestina Ini Kenakan Busana dengan Harga di Bawah 1 Juta Rupiah)

Dikutip wartawan Grid.ID dari Al Jazeera, paket bantuan senilai 125 juta dollar (1,6 triliun rupiah) yang dianggarkan ke PBB untuk pengunsi Palestina (UNRWA) ditahan oleh Pemerintah AS sebesar 65 juta dollar (868 miliar rupiah).

Direktur eksekutif Human Rights Watch (HRW), Kenneth Roth, melempar cuitan yang cukup menohok atas putusan ini.

"(AS) Menahan kebutuhan kemanusiaan anak-anak Palestina hanya karena sejumlah agenda politik," tulisnya pada selasa (16/1/2018) malam waktu setempat.

(Baca juga: Selamat Tahun Baru, Selongsong Peluru Menancap di Leher, Inilah Kematian Pertama Orang Palestina di Tahun 2018)

Sementara itu, Jan Egeland, sekretaris jendral Dewan Pengungsi Norwegia, mendesak Pemerintah AS membatalkan keputusannya.

"Langkah semacam ini akan berdampak buruk bagi pengungsi Palestina yang paling rentan di Timur Tengah, termasuk ratusan ribu anak di Tepi Barat dan Gaza, Lebanon, Yordania, serta Suriah."