Find Us On Social Media :

Kisah Suku Pemenggal Kepala Paling Kejam di Kalimantan, Inggris Sampai Ketakutan dengan Keberadaan Mereka yang Hidup 1 Abad Lalu

By Nopsi Marga, Rabu, 24 Juli 2019 | 20:31 WIB

(ILUSTRASI SUKU DAYAK). Foto ini merupakan foto Peserta Pekan Gawai Dayak ke XXXI di Pontianak, Kalimantan Barat.

Melansir laman Theculturetrip.com, Inggris bahkan menyebut suku-suku di Kalimantan dengan 'Borneo Barbaric'.

Hingga kini, jika orang-orang mengunjungi wilayah Kalimantan, masih menemui tengkorak kepala yang menggantung di atap rumah Panjang.

Beberapa masyarakat di Kalimantan bahkan masih merawat tengkorak yang dibawa oleh para leluhur mereka, saat berperang.

Suku Iban

Sarawak Iban, populasinya mencapai 30 persen di wilayah Kalimantan.

Baca Juga: Terpaksa Naik Pesawat Kecil Saat ke Kalimantan, Yuni Shara Jadi Sorotan Saat pakai Tas Seharga 121 Juta Rupiah

Melansir laman Theculturetrip.com, pada abad ke-21 banyak masyarakat suku Iban menganut agama Kristen.

Pemenggalan kepala dilakukan saat para masyarakat mencoba untuk mempertahankan wilayah dan memperluas wilayah hidup mereka.

Bisa membawa pulang kepala musuh menjadi simbol kejantanan para lelaki yang berperang, dan menjadi barang yang sangat penting di sebuah perkawinan.

Suku Iban percaya dengan memotong kepala musuh bisa memberi kekuatan lebih pada pemilik.

Baca Juga: Padahal Sudah Punya 4 Istri, Seorang Pengasuh Pondok Pesantren di Kalimantan Nekat Cabuli Santriwatinya Sendiri Saat Bulan Puasa