Melansir laman Theculturetrip.com, Inggris bahkan menyebut suku-suku di Kalimantan dengan 'Borneo Barbaric'.
Hingga kini, jika orang-orang mengunjungi wilayah Kalimantan, masih menemui tengkorak kepala yang menggantung di atap rumah Panjang.
Beberapa masyarakat di Kalimantan bahkan masih merawat tengkorak yang dibawa oleh para leluhur mereka, saat berperang.
Sarawak Iban, populasinya mencapai 30 persen di wilayah Kalimantan.
Melansir laman Theculturetrip.com, pada abad ke-21 banyak masyarakat suku Iban menganut agama Kristen.
Pemenggalan kepala dilakukan saat para masyarakat mencoba untuk mempertahankan wilayah dan memperluas wilayah hidup mereka.
Bisa membawa pulang kepala musuh menjadi simbol kejantanan para lelaki yang berperang, dan menjadi barang yang sangat penting di sebuah perkawinan.
Suku Iban percaya dengan memotong kepala musuh bisa memberi kekuatan lebih pada pemilik.