Grid.ID - Tradisi spa Indonesia menjadi salah satu kebanggaan tersendiri bagi Tanah Air.Hal ini karena spa Indonesia dinilai memiliki keunikan tersendiri termasuk juga terapis spa yang dikenal kepiawannya hingga ke mancanegara.Yayasan Pariwisata SPA Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Banten menyelenggarakan "Forum Koordinasi Sertifikasi Usaha Pariwisata" di Hotel Sol Marina Tangerang, Banten Senin (22/7/2019) sekaligus "Sosialisasi SPA & Wellness Tourism Award 2019".
Baca Juga: Sah! Siti Badriah Tampil Pangling Saat Pakai Siger Khas Sunda di Hari PernikahanAnnie Savitri, Pembina YPSI berharap melalui ajang SPA Award dapat meningkatkan awareness dan pemahaman pariwisata SPA Indonesia di Indonesia dan Mancanegara, Meningkatkan kualitas Pelayanan SPA di Indonesia dan menjadi SPA terbaik di Internasional, Merangsang pertumbuhan pariwisata SPA di Indonesia.
Dan Memberi apresiasi pada pelaku usaha dan profesi yg sudah berjasa untuk bangsa dan negara.Melalui forum ini juga YPSI berharap pemerintah juga bisa mendukung dari sisi perpajakan yang belum mendukung pertumbuhan pada industri jasanya “Saya berharap pemerintah dapat merevisi aturan perpajakan sehingga industri ini dapat berkembang cepat.
Baca Juga: Dinikahi Pejabat Tajir, Tampilan Rumahan Arumi Bachsin yang Jauh dari Kesan Mewah Sukses Jadi SorotanKetua Yayasan Pariwisata Spa Indonesia (YPSI) Trisya Suherman mengatakan potensi industri SPA sangat besar "Terapis SPA dan rempahrempah Indonesia salah satu yang luar biasa dan terkenal di dunia".Trisya juga mengatakan, YPSI bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata akan menyelenggarakan kegiatan “SPA & Wellness Tourism Award 2019 Indonesia” pada September 2019 bagi pelaku usaha industri SPA, profesional SPA, dan pemilihan duta SPA.
SPA & Wellness Tourism Award 2019 Indonesia akan memberikan penghargaan untuk 5 kategori profesi, 17 kategori industri, dan 3 untuk Duta SPA Indonesia.Dalam kesempatan tersebut hadir pula, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Banten Eneng Nurcahyati, Pembina YPSI Annie Savitri, Asosiasi SPA Indonesia (ASPI), Asosiasi SPA Terapis Indonesia (ASTI), Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) SPA, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) SPA Nasional dan 50 pelaku dan industri SPA yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Jefri Nichol Ditangkap Polisi Karena Narkoba, Foto Mesranya dengan Amanda Rawles Banjir Komentar Duka dari PenggemarAnnie Savitri mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan standarisasi pengelolaan industri di bidang spa.Selain itu untuk meningkatkan kualitas daya saing tenaga kerja bidang terapis spa dan meningkatkan kompetensi sertifikasi dan juga agar para terapis SPA untuk memahami pentingnya profesional dan legalitas.“Daya saing industri pariwisata ditentukan oleh kualitas industri dan kualitas SDM yang didasarkan pada standar usaha pariwisata dan SDM pariwisata melalui kualifikasi okupansi nasional, “SPA ini masuk dalam 13 bidang industri pariwisata.
Standar usahanya diatur sesuai dengan Permenparekraf Nomor 24 Tahun 2014 dimana produk SPA memiliki 8 standar pengelolaan SPA di dalamnya,katanya.Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati menambahkan, industri SPA ini harus mendapat perhatian penting dari semua pihak, termasuk pemberian kebijakan di pemerintah daerah terutama untuk para pelaku Industri SPA di Banten disarankan untuk mengambil kesempatan tersebut.
Baca Juga: Hamil Bayi Kembar, Foto Seksi Syahnaz Sadiqah Saat Baby Moon Pakai Baju Renang Ketat Jadi Sorotan“Ini untuk pembelajaran, pelaku juga secara kelembagaan disertifikasi dan SDM-nya juga agar memiliki daya saing. Oleh karenanya, dengan pemberian penghargaan maka menjadi terobosan baru untuk mendongkrak kunjungan wisatawan dari sisi ekonomi daerah dengan membuka peluang kerja bagi mayarakat,” kata Eneng.Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengakui bila Indonesia memiliki potensi SDM yang luar biasa di sektor pariwisata.Terlebih pemerintah tengah mendorong pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan Tanah Air."Pariwisata kita sedang jadi pembicaraan dunia karena tingkat pertumbuhan, peluang tenaga kerja, dan devisa bagi negara jumlahnya luar biasa signifikan,” kata Menpar Arief Yahya. (*)