Grid.ID - Kecelakaan tragis yang menimpa Putri Diana lebih dari dua dekade lalu memang masih menyisakan duka yang mendalam.
Kematian Putri Diana ini juga menyisakan misteri serta kontroversi yang tak terungkap.
Banyak konspirasi bermunculan terkait kematian Putri Diana, termasuk rencana pembunuhan yang dilakukan Kerajaan Inggris.
Baca Juga: Setelah Vakum 4 Tahun, Chelsea Olivia Kembali Bintangi Layar Kaca
Benarkah Putri Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris pada 1997 silam?
Banyak dugaan mengarah pada peristiwa kecelakaan yang menimpa Putri Diana malam itu hanyalah sebuah konspirasi belaka.
Pihak Kerajaan diduga telah merencanakan semua ini dengan rapi.
Mungkinkah Putri Diana dibunuh Pihak Kerajaan?
Jika iya, apa alasan di balik semua itu?
Baca Juga: Beredar Kabar Nunung dan Suaminya Jalani Assessment 2 Kali, Pengacara Angkat Bicara
Dikutip dari Bangka Pos pada Kamis (25/7/2019), Mohamed Al Fayed yang merupakan ayah dari Dodi Fayed meyakini jika putranya dan Diana kekasihnya dibunuh oleh pihak Istana Kensington.
Keterangan yang didapat dari pihak berwajib saat itu adalah pada malam kecelakaan sopir yang mengendarai mobil Putri Diana sedang berada di bawah pengaruh alkohol.
Malam itu kemudian menjadi malam paling nahas untuk Putri Diana.
Kecelakaan yang terjadi di terowongan Pont de I'Alm, Paris pada 31 Agustus 1997 ini tentu menjadi kecelakaan yang sangat mengerikan.
Pasalnya, mobil yang dikendarai Putri Diana dengan kekasihnya benar-benar remuk tak bersisa.
Bangkai mobil benar-benar remuk, radiatornya melesak hingga tempat duduk sopir dan bemper depan terlipat hingga kaca depan mobil, dikutip Grid.ID dari Nakita.ID (25/7/2019).
Lalu, dari mana muncul dugaan kecelakaan itu adalah bentuk konspirasi Kerajaan?
Ada sebuah bukti yang kemudian semakin memperkuat spekulasi tentang adanya perencanaan pembunuhan ini.
Yaps, beredar kabar bahwa pelayan Putri Diana, Paul Burrel menemukan sebuah surat dengan tulisan tangan Diana.
Surat itu kemudian menjadi bukti jika ia tengah mengalami masalah yang pelik dalam hidupnya.
Ada beberapa surat tulisan tangan Putri Diana.
Baca Juga: 5 Buah-buahan Kaya Nutrisi yang Wajib Dikonsumsi Ibu Menyusui, Bisa Meningkatkan Produksi ASI!
Salah satunya adalah surat yang berisi tentang rencana Pangeran Charles untuk membunuhnya dalam sebuah kecelakaan.
Sepuluh bulan setelah perceraiannya dengan Pangeran Charles diumumkan, tepatnya pada 10 Oktober 1993, Putri Diana mengirimkan surat itu kepada pelayan pribadinya, Paul Burrel.
Surat itu telah ditunjukkan pada pemeriksaan di Royal Courts of Justice, London untuk menjadi bukti kuat tentang teori konspirasi pembunuhan berencana ini.
Mohamed Al Fayed juga mengklaim bahwa pasangan itu dibunuh oleh MI6 atas perintah Pangeran Philip untuk mencegah pernikahan Diana-Dodi dan memiliki bayi muslim.
Baca Juga: Dinobatkan Sebagai Orang Terkaya di Dunia, Begini Cara Jeff Bezos Menghabiskan Uangnya
Melansir dari Telegraph, kurang lebih seperti inilah isi surat Putri Diana yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
"Saya sedang duduk di sini, di meja saya hari ini di bulan Oktober
Merindukan seseorang untuk memeluk saya, mendorong saya agar tetap kuat dan tetap menegakkan kepala saya.
Fase khusus dalam hidup saya adalah yang paling berbahaya - suami saya sedang merencanakan 'kecelakaan' di mobil saya, rem blong dan cedera kepala yang serius untuk membuat jalan yang jelas baginya untuk menikahi Tiggy.
Camilla hanyalah umpan, jadi kita semua telah digunakan oleh pria dalam setiap arti kata".
Baca Juga: Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Inginkan Karyawannya yang Putus Sekolah Ikut Ujian Paket C
Bagi sebagian orang, surat ini memang mengerikan dan sangat menyakitkan.
Surat itu akhirnya menjadi salah satu bukti penting yang semakin memperkuat teori konspirasi adanya rencana pembunuhan terhadap Putri Diana di kalangan masyarakat.
Namun, tak sedikit pula yang menganggap jika surat itu hanyalah tiruan Burrel yang dibuat sangat mirip dengan tulisan tangan Diana.
Seperti Flecha da Lima, istri mantan Duta Besar Brasil untuk London yang juga menjadi salah satu kepercayaan Sang Putri.
Ia mengatakan bahwa Sang Putri tidak pernah mengungkapkan ketakutan akan keselamatannya.(*)