Find Us On Social Media :

Chiki Fawzi Prihatin dengan Kondisi Anak-anak Berkebutuhan Khusus Indonesia yang Miskin, Ini yang Dilakukannya Untuk Para Penyandang Disabilitas Tersebut

By Jeanne Pita, Kamis, 18 Januari 2018 | 17:22 WIB

Chiki prihatin dengan keadaan penyandang disabilitas di Indonesia dan mengajak mereka untuk berkarya bersama

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Grid.ID - Marsha Chikita Fawzi atau yang lebih dikenal dengan Chiki Fawzi merupakan seorang animator Indonesia.

Gadis manis kelahiran 29 tahun lalu ini sangat tertarik dengan dunia seni.

Ia menjalani profesi sebagai seorang mural artist yang pada akhirnya membawanya ke dunia tarik suara.

(BACA: Menjelang Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan, Dua Restoran Inggris Akan Luncurkan Menu Spesial )

Baru-baru ini, ia juga sempat menjajal dunia presenter dengan membawakan sebuah acara bernuansa islami di salah satu televisi swasta Indonesia.

Selain aktif di panggung seni, Chiki juga aktif melakukan kegiatan-kegiatan sosial.

Ia pernah mendukung sebuah acara pagelaran dongeng di Jogjakarta yang diprakarsai oleh Rona Mentari.

Chiki juga menjadi salah satu penggiat gerakan 'Damai Yuk' yang mengkampanyekan tentang perdamaian antara Indonesia dengan Malaysia.

(BACA: Sedang Merencanakan Program Kehamilan? Alat "AI" Ini Wajib Kamu Punya!)

Melalui kecintaannya pada seni ini, Chiki pernah mengajak anak-anak berkebutuhan khusus untuk turut berkarya.

Melalui postingan di akun instagram @chikifawzi, ia menceritakan pengalamannya bersama salah satu rekannya ketika berkunjung ke sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB).

Pada saat itu Chiki sedang menjalani sebuah project pemberdayaan anak-anak SLB.

Chiki dan temannya membantu mereka untuk menjual hasil karya seni mereka.

(BACA: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kopi? Simak Penjelasannya di Sini yuk!)

Hal ini dilakukan karena Chiki prihatin dengan kondisi para penyandang kebutuhan khusus di Indonesia yang sebagian besar dari keluarga miskin.

Harapan Chiki tentang project ini adalah agar suatu hari anak-anak berkebutuhan khusus itu bisa memiliki pemasukan sendiri untuk kehidupan mereka. (*)