Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Korban Kecelakaan Puskesmas Mojosongo, Hendak Ujian Skripsi dan Ikuti Konferensi Internasional Sebelum Ditabrak Truk Tronton Bermuatan 28 Ton

By Agil Hari Santoso, Jumat, 26 Juli 2019 | 08:06 WIB

Kisah Pilu Korban Kecelakaan Puskesmas Mojosongo, Hendak Ujian Skripsi dan Ikuti Konferensi Internasional Sebelum Ditabrak Truk Tronton Bermuatan 28 Ton.

Grid.ID - Irza Laila Nur Trisna Winandi (21) menjadi korban kecelakaan Puskesmas Mojosongo.

Irza, meninggal dunia usai menjadi korban kecelakaan Puskesmas Mojosongo yang melibatkan sebuah truk tronton bermuatan 28 ton.

Sebelum meninggal dunia akibat menjadi korban kecelakaan Puskesmas Mojosongo, Irza diketahui hendak melangsungkan ujian skripsi untuk mengakhiri masa studinya di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Baca Juga: Arti Mitos Mata Kedutan, Benarkah Pertanda Akan Segera Bertemu Jodoh?

Mengutip Tribun Solo, Irza merupakan seorang mahasiswi tingkat akhir di Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah.

Gadis yang tinggal di kawasan Karanggeneng, Boyolali, menjadi korban kecelakaan maut di Jalan Raya Boyolali - Solo Km 4 Mojosongo, Boyolali, Kamis (25/4/2019) pagi.

Irza meninggal dunia usai ditabrak truk tronton yang dikendarai oleh Solkan, warga Kendal, Jawa Tengah.

Peristiwa nahas ini bermula ketika sebuah truk kapas bermuatan 28 ton melaju dari arah barat (Semarang) ke timur menuju Solo.

Baca Juga: Kisah Dhea, Siswi Asal Tulungagung yang Ditinggal Kedua Orang Tuanya Jadi TKI, Hingga Kini Jadi Anggota Paskibraka Tingkat Nasional

Sesampainya di lokasi kejadian, truk tronton bernomor polisi H 1975 BH ini diduga mengalami rem blong.

Demi menghindari kendaraan yang berhenti di lampu merah, supir truk membanting setir ke arah kanan.

Truk tronton naik ke median jalan dan seketika menabrak Puskesmas Mojosongo, tepatnya mushola puskesmas.

Baca Juga: Kisah Suku Pemenggal Kepala Paling Kejam di Kalimantan, Inggris Sampai Ketakutan dengan Keberadaan Mereka yang Hidup 1 Abad Lalu

Di saat yang bersamaan, korban bernama Irza Laila Nur Trisna Winandi (21) sedang berada di mushola.

"Pengemudi tidak menyadari kalau pagi itu di puskesmas sudah ada warga. Ada satu warga yang menjadi korban," kata Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Kusumo mengatakan, korban sudah berada di mushola puskesmas pagi-pagi karena sedang menunggu ibunya, Dwi Yani.

"Korban menunggu ibunya, dan disitu malah tertabrak truk juga.

"Ibunya juga seorang bidan di Puskesmas sini," papar AKBP Kusumo.

Baca Juga: Senyum Bahagia Sogirah, Wisudawati Berumur 74 Tahun Asal Yogyakarta yang Akhirnya Lulus Sekolah

Diketahui, korban yang kerap dipanggil dengan nama Icha ini hendak melangsungkan ujian skripsi di hari kejadian.

"Anaknya ini mau ujian skripsi hari ini. Bu Dwi Yani (ibu korban) mau izin ke kami untuk mengantar anaknya tersebut ujian skripsi ke Solo," ungkap Kepala Puskesmas Mojosongo, dr Nur Indah Ekowati, dikutip dari Kompas.com.

Salah satu dosen pembimbing korban, Rosihan Ariyuna, mengatakan jika korban termasuk mahasiswi berprestasi di lingkungan kampusnya.

Baca Juga: Emosi karena Disuruh Kerja Paruh Waktu, Seorang Gadis 15 Tahun Bacok Ibunya Sendiri!

Berdasarkan keterangan Rosihan, Irza merupakan mahasiswi Program Studi (prodi) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Seharusnya, Irza akan mempresentasikan skripsinya yang bertema Pengaruh Penggunaan Game Online Terhadap Kreativitas Mahasiswa dan Hasil Belajar Mahasiswa PTIK FKIP UNS dalam Mata Kuliah Pemograman Komputer, pada Kamis (25/7/2019) pukul 13.00 WIB.

"Karakternya dia (korban) rajin ya, termasuk yang paling cepat lulus di angkatannya, sekitar kelima yang lulus bulan Juli," ungkap Rosihan.

Bahkan, irza ternyata sempat didaftarkan sang dosen pembimbing ke sebuah konferensi internasional.

Baca Juga: Cemburu Usai Dengar Kabar Istri Selingkuh, Kakek 68 Tahun Bunuh Tetangga dan Ikut Tewas Usai Diamuk Warga

"Dia (Irza) sebenarnya saya ikutkan konferensi internasional. Sudah saya daftarkan kemarin. Saya berani ikutkan Mbak Irza, tinggal maju konferensi saja," ungkap Rosihan.

Rosihan menuturkan, kejadian nahas yang dialami Irza ini akan ia jadikan sebagai motivasi kepada anak-anak didiknya yang kehilangan sosok korban.

"Saya jadikan motivasi ke anak-anak lain. Irza menyelesaikan amanah orang tua untuk menyelesaikan studi. Secara hakikat (Irza) sudah lulus," tutupnya. (*)