Find Us On Social Media :

Mengapa di Indonesia, Kita Berkendara di Lajur Kiri?

By Aditya Prasanda, Kamis, 18 Januari 2018 | 21:13 WIB

Ilustrasi

Dengan sebagian besar kesatria menggenggam pedang menggunakan tangan kanan, maka posisi ideal untuk bertarung sambil mengendarai kereta atau kuda adalah dengan sama-sama menggunakan lajur kiri.

Dikarenakan Kerajaan Inggris saat itu memiliki pengaruh yang besar, dan memiliki banyak daerah jajahan, maka penggunaan lajur kiri menjadi populer.

Ponselnya Hilang, Pria Ini Mencoba Menelepon Lewat Video Call, Nggak Sangka Diangkat Oleh Si Pencuri yang Ternyata..

Lajur kiri ini sebenarnya hanya diperuntukan bagi kaum kerajaan dan bangsawan.

Toh, hanya mereka yang memiliki kendaraan.

Namun, kemudian terjadi revolusi Perancis. Kaum bangsawan memilih untuk bersama rakyat menggunakan lajur kanan.

Selanjutnya, dengan Napoleon sebagai pemimpinnya, Perancis melakukan penaklukan di beberapa negara Eropa. Maka sistem “lajur kanan” pun menyebar.

Hanya negara-negara yang tidak dapat ditaklukan Napoleon saja yang tetap menggunakan lajur kiri. Inggris menjadi salah satunya.

Untuk Benua Amerika, selain Perancis, mereka juga dijajah oleh penganut sistem lajur kanan lainnya, yaitu Spanyol.

Hal ini terjadi di akhir tahun 1700-an.

Terbaginya sistem lajur ini berlangsung sekitar 100 tahun hingga terjadinya perang dunia pertama ketika kemudian hampir semua negara mulai menggunakan lajur kanan.

Akan tetapi, dengan luasnya daerah taklukan yang dia miliki, Kerajaan Inggris terus mempertahankan lajur kiri.