"Kalau berburu hewan atau burung, kami di hutan. Kalau berburu di kampung, hewan akan punah," terang Ansel, warga suku Boti, dikutip dari laman Tribunnews.com
Meski kental dengan kebudayaannya, masyarakat suku Boti masih menerima ilmu-ilmu baru dalam pendidikan dan agama.
Namun hal tersebut tidak mengubah tradisi dan kearifan lokal yang telah ada sejak zaman nenek moyang.
Melansir laman Kompas.com, Sabtu (27/7/2019), Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata NTT, Bonafentura Rumat, mengatakan bahwa untuk memajukan suku Boti dari kemiskinan dan keterbelakangan tidak harus menghilangan tradisi dan budaya asli mereka.
Tradisi yang masih dianut oleh masyarakat suku Boti diantaranya adalah penampilan.
Kaum pria masih memanjangkan rambut dan membiarkannya terurai, ada pula yang di konde.
Celana panjang jarang dikenakan oleh masyarakat suku Boti, kamu laki-laki lebih sering mengenakan sarung tenun yang dibuat sendiri.
Kaum perempuan dan laki-laki selalu mengunyah sirih.
(*)