Find Us On Social Media :

Hanya di Suku Boti NTT, Pencuri Tak Dihukum dan Malah Diberi Modal oleh Raja

By Nopsi Marga, Sabtu, 27 Juli 2019 | 15:15 WIB

Masyarakat Suku Boti, NTT

"Kalau berburu hewan atau burung, kami di hutan. Kalau berburu di kampung, hewan akan punah," terang Ansel, warga suku Boti, dikutip dari laman Tribunnews.com

Meski kental dengan kebudayaannya, masyarakat suku Boti masih menerima ilmu-ilmu baru dalam pendidikan dan agama.

Namun hal tersebut tidak mengubah tradisi dan kearifan lokal yang telah ada sejak zaman nenek moyang.

Melansir laman Kompas.com, Sabtu (27/7/2019), Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata NTT, Bonafentura Rumat, mengatakan bahwa untuk memajukan suku Boti dari kemiskinan dan keterbelakangan tidak harus menghilangan tradisi dan budaya asli mereka.

Baca Juga: Hanya Digaji Rp 85 Ribu Per Bulan, Guru Honorer di Pedalaman Flores NTT: Bagi Kami, Masa Depan Anak-anak Jadi Hal Utama!

Tradisi yang masih dianut oleh masyarakat suku Boti diantaranya adalah penampilan.

Kaum pria masih memanjangkan rambut dan membiarkannya terurai, ada pula yang di konde.

Celana panjang jarang dikenakan oleh masyarakat suku Boti, kamu laki-laki lebih sering mengenakan sarung tenun yang dibuat sendiri.

Kaum perempuan dan laki-laki selalu mengunyah sirih.

Baca Juga: Main Serong dengan Mantunya Sendiri, Seorang Ibu Mertua di NTT Hamil dan Nekat Buang Bayinya ke Sungai Arus Deras!

(*)