Peneliti menemukan, relawan yang paling "ekstrim" yang mencukur habis rambut kemaluannya yaitu sebanyak 11 kali dalam setahun, memiliki risiko empat kali lipat untuk memiliki penyakit menular seksual.
Baca Juga: Momen Pertemuan Rey Utami dan Anaknya, Menangis Saat Dijenguk di Penjara
Peneliti juga menduga, mereka yang sering melakukan grooming area tubih bagian bawah, adalah yang paling sering melakukan aktivitas seksual.
"Inilah mungkin yang jadi penyebab kerentanan mereka," kata ketua penelitian Benjamin Breyer, M.D. dari San Francisco General Hospital.
Ada juga kemungkinan bahwa kegiatan mencukur mereka, menyebabkan luka terbuka kecil yang tidak disadari.
Dari luka inilah bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Hati-Hati! Tak hanya FaceApp, 6 Aplikasi Ini Ternyata Juga Menyimpan Data Pribadi Kamu
Anggota dewan penasihat Men's Health, Debby Herbenick, Ph.D., mengatakan teori luka kecil, adalah masuk akal.
Tapi, mungkin hanya terkait dengan beberapa jenis infeksi, karena tidak semua jenis infeksi ditularkan secara seksual.
Untuk mengurangi risiko penularan infeksi seksual, entah kamu hobi mencukur rambut kemaluan atau tidak, penggunaan kondom sangat disarankan.
Lakukan pengujian IMS setidaknya sekali setahun di dokter atau rumah sakit.
Pastikan untuk mendapatkan tes panel penuh, bukan hanya tes untuk satu atau dua jenis infeksi yang paling umum, tambah Herbenick.
(*)