Grid.ID - Mencuatnya kasus video ikan asin yang menyeret nama pasangan suami istri Pablo Benua dan Rey Utami turut menguak masalah lain yang tak kalah pelik.
Pasalnya, Pablo Benua kini juga terjerat kasus penipuan dan penggelapan yang membayanginya.
Kasus penipuan dan penggelapan ini mulai terkuak setelah satu persatu orang yang mengaku korban Pablo Benua bermunculan ke publik.
Ialah Petrus Ola, pria asal Kupang, Nusa Tenggara Timur yang baru-baru ini mengaku dirugikan oleh suami Rey Utami tersebut.
Tak main-main, kerugian yang harus ia tanggung menyentuh angka Rp 500 juta!
Kisah ini diungkapnya kala diundang menjadi bintang tamu di acara Pagi Pagi Pasti Happy.
Dalam acara yang tayang di YouTube Trans TV Official pada Senin (29/7/2019), Petrus Ola menuturkan ikhwal kerja samanya dengan Pablo Benua.
"Kerja sama di tahun 2016 silam, awal kenal dengan teman yang juga kenal Pablo. Jadi, perusahaan itu yang bekerja menitipkan uang dengan hak guna mobil," ungkap Petrus Ola.
Dijanjikan keuntungan hingga lebih dari separuh modal, Petrus akhirnya tergiur investasi yang ditawarkan Pablo.
"Nah setelah itu dipakai selama 3 tahun, 10 persen dari OTR jadi bayar tiap tahun Rp 10 juta dalam 3 tahun dikembalikan. Duit 54 persen dari harga mobil itu kembali utuh," terangnya.
Termakan bujuk rayu, Petrus bahkan menyetujui ajakan rekan bisnisnya itu untuk kemudian mendirikan kantor cabang dari perusahaan investasi tersebut di Kupang.
"Buka cabang perusahaan Pablo di Kupang. Bayar izin mendirikan cabang sekitar Rp 250 juta setelah itu mobil beli sekitar Rp 90 juta, 54 persen dari harga sebenarnya," ia melanjutkan.
Kecurigaan baru terbersit setelah surat serta plat nomor mobil yang dibeli Petrus dari Pablo tak kunjung terbit.
"Kemudian mobil dibawa ke Kupang ternyata mulai curiga. STNK dan plat nomor mobil belum datang. Ternyata dia pake leasing," tutur Petrus.
Bak petir di siang bolong, kerja sama yang baru terjalin beberapa bulan itu ternyata tak lebih dari sekadar tipuan belaka.
Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan setempat menyatakan bisnisnya masuk daftar investasi bodong.
Tentu saja Petrus merasa sangat dirugikan karena sudah mengeluarkan banyak uang untuk membuka cabang perusahaan Pablo Benua di Kupang.
Terlebih lagi investasi yang dijalankannya baru berjalan dalam hitungan bulan sehingga ia mau tak mau harus mengembalikan uang para anggota yang telanjur menanamkan modal.
Bukannya ceroboh, Petrus Ola berdalih saat itu ia yakin pada Pablo Benua usai ditunjukkan buku tabungan berisi uang miliaran rupiah yang dikatakan sebagai jaminan.
Tak sampai di situ, pihak manajemen Pablo begitu lihai mengemas sosok pria asal Medan, Sumatra Utara itu sebagai pengusaha sukses.
"Dia mengatakan punya dana banyak, di buku itu duitnya miliaran itu didepositkan uangnya di situ. Saat perkenalan awal marketing, Pablo ini sosok sukses. Dia punya perusahaan di Thailand," Petrus menerangkan.
Sekarang, nasi telah menjadi bubur lantaran uang milik Petrus sebesar Rp 500 juta harus amblas tak bersisa.
"Menurut saya karena penipuan ini memang sudah disetting sejak awal. Total yang saya keluarkan itu Rp 500 juta," ungkapnya.
Namun, Petrus Ola tak berjuang sendiri karena pengacara kondang Hotman Paris ternyata menawarkan bantuan hukum kepada korban penipuan Pablo Benua untuk menyeretnya ke jalur hukum.
Bagaimana tidak, menurut pengakuannya, korban Pablo Benua tersebar dari Samarinda, Banjarmasin, hingga Madiun, Jawa Timur.
"Diajak demikian oleh bang Hotman. Tengah dijadwalkan untuk pertemuan," sambungnya.
Saat ini, kasus ini tengah ditangani pihak yang berwajib lantaran telah masuk ke ranah pidana.
Di akhir penuturannya, Petrus Ola menuntut pertanggungjawaban dari Pablo Benua.
"Buat pak Benua, pak Pablo, terimalah apa yang menjadi konsekuensi hidup, jalani apa adanya," tandasnya.
(*)