Find Us On Social Media :

Orangtua Kaget saat Temukan Anaknya di Kamar, Wajahnya Bengkak, Ternyata ini Penyebabnya!

By Aditya Prasanda, Jumat, 19 Januari 2018 | 22:39 WIB

kolase

Mahluk dengan serangan mematikan ini menyemburkan 'bisa' mereka hingga lawannya lumpuh dan tewas.

Temani Bocah Sebatang Kara yang Ketakutan Akan Operasi, Seorang Dokter Jadi Idaman Pasien

Bahkan saat Ludwig dan Inge tengah mengevakuasi kedua putri mereka, mata Inge terkena semburan beracun kobra mozambik itu.

Ludwig bercerita kepada media di Afrika Selatan, bagaimana kobra Mozambik itu mengusik ketenangan keluarga kecilnya.

Paska mendapati anak dan istrinya terkena serangan kobra Mozambik, Ludwig dengan cepat membawa keluarganya ke RS Alberlito, yang berjarak 10 hingga 15 menit dari kediaman mereka di daerah pertanian dekat kota Ballito, Provinsi Kwazulu-Natal, di timur Afrika Selatan.

Selama perjalanan, sang istri terus mengusapkan mata Mikayla dan matanya sendiri dengan air mineral.

Beruntung tindakan Inge bisa menyelamatkan penglihatan ia dan Mikayla.

Kisahnya Viral, Dua Bocah yang Peluk Nisan dan Tidur di Makam Ayahnya Bikin Terenyuh: "Aku Masih Bisa Rasakan Tubuh Ayah"

Setibanya di rumah sakit, keduanya segera dilarikan ke ruang ICU.

Dokter pun segera memberikan penanganan cepat agar Mikayla bisa bernafas.

Dokter dan tim medis kemudian menggunakan 17 dos pengobatan antiracun selama 12 jam berikutnya.

Diketahui dari laporan The Sun (18/1/18), pengelihatan Inge kini perlahan membaik dan putrinya sudah melewati masa kritis

“Kondisi Mikayla kini lebih baik. Selang yang dimasukkan ke tenggoroknya sudah dilepas, ia bisa merespon dan melihat sekeliling, matanya juga sudah terbuka,” ungkap Ludwig.

Namun meski sudah melewati masa kritisnya, Mikayla masih harus dirawat di ruang ICU.

Dalam dua hingga tiga hari tim medis akan segera mengetahui apakah terjadi kerusakan jaringan di bagian luka akibat patukan ular itu.

Sementara, kobra Mozambik itu telah diamankan seorang pawang ular namun hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah hewan berbahaya itu dikembalikan ke habitatnya. (*)