Grid.ID - Gadis kecil itu tidak akan pernah menyangka, nasib malang akan menimpa dirinya sesaat setelah ia pejamkan mata dan menjemput mimpinya yang nyenyak.
Selepas terjaga dari tidurnya yang lelap, Mikayla-Sue Grove (6) mendapati wajahnya lebam dan membengkak.
Radang itu membuat Mikayla menjerit kesakitan.
Seisi rumah panik, tak terkecuali orangtua Mikayla, Ludwig dan Inge yang bergegas menghampiri kamar putri kecilnya.
Semula, mereka mengira gadis kecil itu hanya menderita sakit gigi.
Tak Ada Limbah Industri, Air Sungai Mendadak Berwarna Merah Darah dalam Semalam
Namun sang ibu, Inge menyadari ada yang janggal dengan lebam di wajah putrinya.
Lantas, Ludwig dan Inge dengan cepat mengevakuasi Mikayla dan adiknya, Izabella dari kamar itu.
Sebab sesuatu yang mengerikan tengah berdiam di kamar itu.
Ya, Ludwig dan Inge tengah berhadapan dengan ular jenis kobra Mozambik yang merayap masuk ke kamar putri mereka.
Ular itu yang mematuk wajah Mikayla dan menyemburkan bisa pada matanya.
Kobra Mozambik memang terkenal dengan kemampuannya melumpuhkan penglihatan musuh.
Mahluk dengan serangan mematikan ini menyemburkan 'bisa' mereka hingga lawannya lumpuh dan tewas.
Temani Bocah Sebatang Kara yang Ketakutan Akan Operasi, Seorang Dokter Jadi Idaman Pasien
Bahkan saat Ludwig dan Inge tengah mengevakuasi kedua putri mereka, mata Inge terkena semburan beracun kobra mozambik itu.
Ludwig bercerita kepada media di Afrika Selatan, bagaimana kobra Mozambik itu mengusik ketenangan keluarga kecilnya.
Paska mendapati anak dan istrinya terkena serangan kobra Mozambik, Ludwig dengan cepat membawa keluarganya ke RS Alberlito, yang berjarak 10 hingga 15 menit dari kediaman mereka di daerah pertanian dekat kota Ballito, Provinsi Kwazulu-Natal, di timur Afrika Selatan.
Selama perjalanan, sang istri terus mengusapkan mata Mikayla dan matanya sendiri dengan air mineral.
Beruntung tindakan Inge bisa menyelamatkan penglihatan ia dan Mikayla.
Setibanya di rumah sakit, keduanya segera dilarikan ke ruang ICU.
Dokter pun segera memberikan penanganan cepat agar Mikayla bisa bernafas.
Dokter dan tim medis kemudian menggunakan 17 dos pengobatan antiracun selama 12 jam berikutnya.
Diketahui dari laporan The Sun (18/1/18), pengelihatan Inge kini perlahan membaik dan putrinya sudah melewati masa kritis
“Kondisi Mikayla kini lebih baik. Selang yang dimasukkan ke tenggoroknya sudah dilepas, ia bisa merespon dan melihat sekeliling, matanya juga sudah terbuka,” ungkap Ludwig.
Namun meski sudah melewati masa kritisnya, Mikayla masih harus dirawat di ruang ICU.
Dalam dua hingga tiga hari tim medis akan segera mengetahui apakah terjadi kerusakan jaringan di bagian luka akibat patukan ular itu.
Sementara, kobra Mozambik itu telah diamankan seorang pawang ular namun hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah hewan berbahaya itu dikembalikan ke habitatnya. (*)