Seperlima dari mereka mengatakan menderita sakit kepala setelah menenggak minuman energi.
(BACA : Nggak Lebih Besar dari Semut, Ini Dia Buah Terkecil di Dunia, Udah Tahu Belum?)
Keluhan lain adalah mual dan muntah atau diare (5 persen), sakit dada (4 persen), serta hilang kesadaran (0,2 persen).
Namun, hanya 5 persennya yang mengatakan akan mencari bantuan medis untuk mengatasi efek berbahaya tersebut.
Walau penelitian tersebut hanya dilakukan dalam skala kecil namun, hal ini mendukung studi lainnya tentang bahaya konsumsi minuman berenergi, dibandingkan minum kopi murni.
Minuman berenergi tak hanya mengandung kafein dan gula dalam kadar tinggi, tapi juga stimulan lainnya yang bisa bekerja terpisah atau melengkapi kafein.
Kandungan-kandungan yang biasa ditambahkan, antara lain taurine dan ekstrak guarana, dua stimulan "alami".
Kandungan dalam minuman energi mungkin tak terlalu asing, tapi kita tidak bisa mengasumsikan mengerti bahaya minuman ini hanya karena kita tahu bahaya kafein karena keduanya berbeda.
(BACA : Jajan Sembarangan, di Dalam Perut Gadis Pecinta Street Food Ada 3 Bakteri Parasit Berbahaya)
"Taurine dan guarana memiliki efek sendiri, misalnya taurine memiliki efek merusak dan bisa menyebabkan aritimia atau gangguan irama jantung, yang juga menjadi efek konsumsi kafein," kata penulis penelitian.
Penelitian ini bukan yang pertama kali.
Pada 2011 jurnal Pediatrics mempublikasikan penelitian yang menemukan bahwa konsumsi minuman dengan kadar kafein dan taurine yang tinggi bisa menimbulkan masalah jantung dan diabetes.
Sebuah penelitian lain juga mengungkapkan bahwa konsumsi taurine dan kafein, baik masing-masing maupun bersamaan, bisa menimbulkan efek berlebihan pada pertumbuhan otak remaja.
Peneliti menyimpulkan, dibutuhkan pembatasan umur yang aman untuk mengkonsumsi minuman berenergi dan memperketat peringatan bahayanya.
Selain itu, orang tua juga wajib mengingatkan anak-anaknya akan bahaya minuman ini.(*)
(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul : "Bahaya Minuman Energi pada Remaja")