Grid.ID - Nama Reino Barack, jadi topik perbincangan hangat saat dirinya menikah dengan penyanyi kenamaan, Syahrini.
Pernikahan Reino Barack dan Syahrini yang diadakan pada bulan Februari lalu, sempat menjadi hot topic di berbagai media masa.
Reino Barack langsung menjadi sorotan publik, karena sebelum dirinya memutuskan menikah dengan Syahrini, ia sempat menjalin hubungan yang cukup lama dengan Luna Maya.
Kabar pernikahan Syahrini dan Reino Barack ini pun menuai beragam komentar dari masyarakat.
Terlepas dari kehidupan asmara Reino Barack yang menghebohkan tanah air, sosok suami Syahrini ini dikenal sebagai seorang pengusaha muda yang tajir.
Tapi, tak hanya berhenti sampai di situ. Rupanya selain tajir melintir, pria 35 tahun ini merupakan cucu dari seorang tokoh anti-Belanda, Omar Barack.
Diberitakan Kompas.com, Reino Barack yang memiliki garis keturunan Jepang, ternyata juga memiliki kaitan dengan sejarah Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Tak banyak yang tahu, kakek Reino Barack, yakni Omar Barack adalah seorang tokoh Samarinda zaman kolonial yang anti terhadap Belanda.
Kakek Reino Barack ini anti terhadap Belanda lantaran menjajah Nusantara.
Peneliti sejarah muda Kota Samarinda, Muhammad Sarip dalam catatannya mengatakan ayah Reino Barack adalah Rosano Barack.
Rosano merupakan putra kedua Omar Barack. Dalam catatannya, Sarip menceritakan bahwa kakek Reino Barack itu lahir di Samarinda tahun 1917.
Semua keluarganya, mulai dari orang tua hingga paman-pamannya Omar Barack adalah tokoh Kampung HBS (Pasar Pagi). Selain itu, keluarga Omar Barack juga merupakan pengurus organisasi Sarekat Islam.
"Omar Barack lahir di Samarinda, orang tua dan paman-pamannya Omar merupakan tokoh Kampung HBS (Pasar Pagi) serta pengurus organisasi Sarekat Islam."
"Moyang mereka berasal dari tanah Banjar di selatan Kalimantan," jelas Sarip.
Kampung HBS ini merupakan awal mula sejarah dari Kota Samarinda. Melansir dari laman situsbudaya.id, Kampung HBS sendiri merupakan cikal bakal berdirinya Kota Samarinda.
Jika masyarakat umum mengenal awal Samarinda berasal dari Samarinda Seberang, maka Kampung Handel Maatschappij Borneo Samarinda (HBS) menjadi cikal bakal Samarinda Kota yang saat ini berada di Pasar Pagi.
Pada 14 November 1908, sebuah perusahaan bumi putra didirikan, dengan nama yang kian terkenal dengan sebutan HBS. Perusahaan HBS merupakan perusahaan keluarga.
Sarip menceritakan, pada usia 22 tahun, Omar Barack kuliah di Wasseda University Tokyo, Jepang.
Itu terjadi pada 1939 atau tiga tahun sebelum Jepang menduduk Nusantara. Kakek Reino Barack ini menjadi penyiar radio, saat Perang Asia Timur terjadi pada 1941.
Melalui radio Jepang, Omar meluapkan kekesalannya pada Belanda yang sudah menjajah Nusantara, termasuk kampung halamannya, Samarinda.
"Dengan suara menggelegar, Omar mempropagandakan misi Jepang membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda. Keberpihakannya terhadap Jepang sekaligus membangkitkan semangat nasionalisme rakyat untuk anti-Belanda," ujar Sarip.
Baca Juga: Komentari Gaya Liburan Syahrini dan Reino Barack, Nikita Mirzani: Basi!
Tepat pada tahun 2002 Omar menghubungi seorang sahabatnya, tokoh Samarinda yang membahas tentang sebuh buku
Melalui telepon, Omar berbicara kepada sahabatnya itu, "Semoga buku yang Dinda rencanakan akan selesai pada waktunya."
Namun, sebelum buku itu selesai, Omar Barack dipanggil berpulang oleh Sang Khalik.
"Seminggu setelah itu Omar menghembuskan nafas terakhirnya. Ia wafat dalam usia 85 tahun. Sahabatnya itu menyelesaikan bukunya setahun kemudian," ujar Muhammad Sarip dalam catatannya.
Baca Juga: Syahrini - Reino Barack Lanjutkan Bulan Madu di Sydney, Intip Deretan Aksesori Mewah yang Dipakai!
Buku itu berjudul "Kalimantan Timur: Apa, Siapa dan Bagaimana". Penulisnya bernama Abdoel Moeis Hassan.
Sahabatnya ini juga segera menghadap Ilahi dua tahun setelah bukunya terbit.
Abdoel Moeis Hassan adalah pejuang pembela Republik Indonesia (Republiken). Ia merupakan calon Pahlawan Nasional pertama dari Kaltim.
Baca Juga: Selalu Rayakan Bareng Luna Maya kini Ulang Tahun Pertama Reino Barack dengan Syahrini
Inilah kisah kakek Reino Barack, Omar Barack yang mungkin tak banyak diketahui publik.
Tak hanya anti-Belanda, rupanya cerita kakek Reino Barack pun berkaitan dengan sejarah Kota Samarinda. (*)