Setelah tiga jam, timbul gejala keracunan berupa muntah hebat, kejang dan koma, sampai akhirnya bayi malang itu meninggal.
Dalam tubuhnya ditemukan tekanan intrakranial (tekanan pada tengkorak).
Ada lagi seorang bayi lain berusia dua bulan menderita gejala keracunan setelah diberi obat batuk mengandung kamfer. Untunglah ia berhasil ditolong.
Kamfer, walaupun berasal dari bahan alami, jangan dianggap tidak berbahaya.
Secara umum keracunan kamfer pada dosis kecil akan menimbulkan gejala rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan, tercium bau kamfer pada napas, rasa haus, dan muka tebal.
Pada dosis besar, bahkan bisa terjadi spasme, kejang tidak spesifik, napas lambat, mual dan muntah, rasa sakit pada lambung, tekanan nadi cepat, malas, dan perilaku irasional.
Namun, patut diperhatikan bahwa seberapa jauh akibat yang ditimbulkan tergantung pada pelbagai faktor, seperti dosis yang ditelan, usia korban, bobot badan, serta kondisi umum korban.
Baca Juga: Mantan Bandar Narkoba Bocorkan Inisial SS yang Akan Menyusul Nunung dan Jefri Nichol
Karena setiap produk kandungan kamfer di dalamnya berbeda-beda, maka kekuatannya pun berbeda.
Terakhir, kapan (berapa jam sebelumnya) korban menelan pun ikut menentukan kondisinya.
Bila sampai terjadi keracunan, tentu saja korban harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama, seperti pemberian alat bantu pernapasan, pencucian lambung, dan pemberian obat-obatan untuk mengatasinya.
Agar cepat, pihak rumah sakit perlu memperoleh informasi tentang semua hal di atas sebelumnya.
Obat gosok ataupun inhaler berkamfer untuk orang dewasa yang kini banyak dijual di pasaran, umumnya aman. Namun, jangan diberikan kepada anak-anak, khususnya di bawah usia dua tahun.
Pasalnya, pada produk-produk itu terdapat kandungan kamfer, mentol, serta metil-salisilat yang umumnya tinggi dan langsung ke pernapasan.
Maka baik sekali kita mengingat, saat mengolesi anak-anak dengan balsem, jangan sampai tertelan ataupun dimasukkan ke dalam lubang hidung, karena rasanya akan panas.
Baca Juga: Nikita Mirzani Ditetapkan Sebagai Tersangka Atas Kasus Penggelapan Pakaian Dalam dan Penganiayaan
Kalau pun menggunakan balsem, pilihlah yang mengandung bahan aktif rendah sehingga tidak terlalu panas.
Mengoleskannya pun cukup di daerah leher atau dada, sehingga uapnya hanya akan terhirup sedikit demi sedikit.
Jangan pula sampai terkena mata karena akan mengiritasi mata. Kalau sampai terjadi iritasi pada kulit, misalnya kulit menjadi kemerahan dan pedih, segeralah bawa ke dokter terdekat, agar cepat dapat dinetralisir.
Badan Pengawasan Makanan dan Obat AS (FDA) memang telah menyatakan, produk-produk obat gosok yang mengandung mentol serta minyak kayu putih itu aman, sejauh tidak digunakan pada bayi.
Bahkan, pada produk tertentu telah dicantumkan peringatan bahwa obat gosok tersebut hanya untuk meringankan gejala pilek dan batuk karena flu pada penderita usia dua tahun ke atas!
Karena itu, amat bijak bila sebelum menggunqkan obat gosok pada bayi, orang tua membaca dengan saksama semua informasi pada kemasannya.
Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul,"Bayi Ini Alami Gangguan Hati, Ternyata Gara-gara Diolesi Minyak Gosok oleh Ibunya, Kok, Bisa"