Find Us On Social Media :

Diduga Stress, Abah Grandong yang Makan Kucing Hidup-hidup Hingga Sempat Viral Ngaku Cuma Mau Pamer Kekuatan Debus

By Novita Desy Prasetyowati, Kamis, 1 Agustus 2019 | 10:33 WIB

Diduga Stress, Abah Grandong yang Makan Kucing Hidup-hidup Hingga Sempat Viral Ngaku Cuma Mau Pamer Kekuatan Debus

Sebelumnya, melansir dari laman Kompas.com, Kepala Polsek Kemayoran, Kompol Syaiful Anwar, memberi keterangan bahwa pria yang makan kucing itu bertujuan untuk menakut-nakuti pemilik warung di kawasan Kemayoran.

Pasalnya, pria yang bertugas sebagai petugas keamanan di lahan sengketa itu kesal lantaran ada tiga pemilik warung yang tak mau menutup warungnya pada malam hari.

Padahal seharusnya warung-warung itu sudah tutup.

Baca Juga: Viral Video Seorang Pria Makan Kucing Hidup-hidup, Netizen Geram!

"Dia (pelaku) dapat perintah untuk mematikan listrik di warung itu agar seluruh warung di kawasan itu tutup. Namun, salah satu warung tidak mau mematikan listriknya," ucap Syaiful saat dihubungi, Selasa (30/7/2019).

Abah Grandong pun akhirnya meminta maaf telah melakukan aksi kejinya itu.

"Saya tidak ada niatan untuk membuat video tersebut, dan tidak ada juga niat untuk memviralkan video ke kalangan masyarakat," ujarnya saat dikonfirmasi oleh wartawan di Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Baca Juga: Risih Saat Kucing Menjilatmu? Bisa Saja Itu Tanda Sayang, Yuk Kenali 4 Alasan Lainnya!

Ia pun mengaku hanya bermaksud untuk menunjukkan budaya dari Banten, yaitu debus.

Sehingga, ia membantah melakukan aksi makan kucing hidup-hidup itu untuk menakuti warga.

Pasalnya, aksi tersebut hanya diketahui oleh pihak keamanan Security dari PT Citra Marga Nusaphala Persada.

Baca Juga: Teuku Wisnu Inginkan 11 Anak, Shireen Sungkar: Dikira Hamil tuh Kayak Kucing!

"Dalam melakukan aksi ini, suasana aktivitas di sekitar tidak ada pedagang, dan kami tidak ada niatan untuk menakuti warga sekitar," paparnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aksi serupa.

"Untuk aksi memakan kucing ini jangan sekali-kali dilakukan atau diperagakan tanpa adanya orang ahli. Kami juga aksi ini hanya cukup sekali saja," pungkasnya. (*)