Find Us On Social Media :

Selama 2 Tahun Dikira Stroke Hingga Tumor Otak, Seorang Pria Hampir Tewas Karena Penyakit Ini

By Arif Budhi Suryanto, Kamis, 1 Agustus 2019 | 17:47 WIB

Seorang pria di Inggris hampir tewas karena salah diagnosis

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Kasus salah diagnosis kembali terulang, kali ini dialami oleh seorang penulis asal Inggris.

Andrew McGuinness (52) mengaku mengalami salah diagnosis sejak dua tahun terakhir.

Sejak saat itu, kehidupan dosen Universitas Kent ini berubah.

Dia mulai kehilangan kemampuannya untuk membaca dan menulis hingga terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya itu.

Baca Juga: Baru 3 Bulan Menikah, Pria Ini Menanggung Duka Kehilangan Istri Tercinta yang Meninggal Karena Idap Tumor Otak

Melansir dari Metro.co.uk, pada mulanya dokter mendiagnosis Andrew terkena stroke hingga tumor otak.

Namun ternyata diagnosis dokter itu salah.

Setelah melakukan riset online sendiri, dia baru menyadari kalau penyakit yang diderita adalah Lyme.

"Seringkali orang dengan penyakit Lyme mengalami salah diagnosis, hal ini karena banyak dari gejalanya yang sama dengan flu atau pilek," ungkap Andrew.

Baca Juga: Ungkap Sumber Biaya Pengobatan Tumor Otak Agung Hercules, sang Istri Menghela Nafas: Berat Banget Ngomongin Ini

"Kesalahan diagnosis ini sangat mengubah hidupku," ujarnya.

Awalnya pada 2010, Andrew melihat ruam aneh yang didiagnosis sebeagai selulitis.

Beberapa minggu kemudian dia mulai mengalami gejala-gelaja lain yang dia pikir tanda-tanda flu, sehingga dia mengabaikannya.

"Aku ingat saat itu sedang di supermarket sama istri, tiba-tiba saja hampir pingsan. Aku mengalami demam dan selalu merasa kelelahan," ujarnya.

Baca Juga: Agung Hercules Meninggal Dunia, Pandji Pragiwaksono : Hati Gue Remuk, Barbel Tak Lagi Melayang

Selanjutnya, dia mengaku mulai merasa kaku dan nyeri di leher.

Saat ini setelah dia mengetahui penyakitnya, dia baru sadar kalau di tahap ini penyakit Lyme telah menginfeksi cairan tulang belakangnya.

Hingga gejala yang paling parah dia alami setahun kemudian ketika dia mengaku mati rasa di bagian kiri tubuhnya.

"Aku benar-benar ketakutan hingga tidak berani cerita ke istri," ungkapnya.

Baca Juga: Agung Hercules Meninggal Dunia, Sederet Selebriti Ucapkan Belasungkawa

"Tapi beberapa jam kemudian aku mulai berpikir kalau ini bisa saja hal yang serius," lanjutnya.

Akhirnya Andrew dilarikan istri ke Rumah Sakit terdekat, namun saat itu dokter mendiagnosisnya terkena stroke.

Andrew hanya diberi obat untuk memperlancar peredaran darah sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.

Namun, tujuh hari kemudian, hal yang sama terjadi lagi.

Baca Juga: Agung Hercules Meninggal Dunia, Indra Bekti: Orangnya Baik dan Mau Nolong

Dan dokter kembali mengatakan kalau dia terkena stroke untuk kedua kalinya.

"Saya pikir saya sudah tidak akan bisa hidup," ujarnya.

Tetapi setelah menjalani beberapa tes dan pemeriksaan, dokter mulai curiga karena stroke tidak menyebabkan mati rasa tiba-tiba.

Kemudian seorang ahli saraf mulai curiga kalau Andrew mungkin menderita tumor otak.

Baca Juga: Terbilang Sepele, Diet Air Putih Bisa Turunkan Berat Badan Hingga 30 Kg

Hingga beragam tes pun kembali dilakukan dan beberapa obat mulai dikonsumsinya lagi setiap hari.

Alih-alih membaik, kondisi Andrew justru semakin memburuk.

Andrew mengaku justru semakin sakit sejak mengonsumsi obat itu.

Merasa tidak ada perubahan sama sekali, akhirnya dia memutuskan untuk melakukan riset sendiri secara online dan dibantu dengan konsultasi ke berbagai dokter.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Penyanyi Dangdut Agung Hercules Meninggal Dunia

Hingga hasilnya mengarah kepada penyakit Lyme.

Dikutip dari Wikipedia, penyakit Lyme sendiri adalah salah satu jenis penyakit menular pada manusia dan hewan dengan perantara berupa kutu.

Umumnya, orang yang terkena penyakit Lyme akan memiliki bercak merah yang lebar di daerah sekitar tempat kutu itu menggigit.

Saat gejala awal timbul, penyakit ini dapat diatasi dengan tetrasiklin atau penisilin.

Baca Juga: Miris, Nenek 79 Tahun Dipenjara Cuma karena Memberi Makan Kucing yang Ditelantarkan Tetangganya Sendiri

Namun jika tidak segera diobati, penyakit ini akan menjalar hingga dapat menyebabkan kelumpuhan, kerusakan jantung hingga kerusakan saraf otak.

Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 150 ribu kasus per tahun.

(*)