Grid.ID - Sidang perdana kasus mutilasi pacar oleh terdakwa Prada DP digelar di Pengadilan Militer I-04, Palembang, pada Kamis, (1/8/2019).Dalam sidang perdana tersebut turut menghadirkan 7 saksi dari pihak keluarga Prada DP maupun keluarga korban.Fakta baru kasus mutilasi pacar oleh Prada DP mulai terkuak dan disaksikan kedua belah keluarga pelaku dan korban.
Baca Juga: Mutilasi dan Tuduh Sang Pacar Selingkuh, Prada DP Ternyata Main Belakang dan Sudah Punya Pacar Baru Salah satu fakta baru yang terungkap dalam persidangan antara lain, prada DP disebut punya pacar baru.Melansir dari laman Tribun Sumsel, pengakuan salah satu saksi persidangan mengungkap fakta bahwa Prada DP selingkuh dan punya pacar baru.Kesaksian tersebut disampaikan oleh Putra Baladewa, teman Prada DP yang juga kenal dengan Vera Oktaria.
Baca Juga: 4 Kekejaman Prada DP, Pelaku Mutilasi Vera Oktaria, Beri Keterangan Palsu hingga Jual Motor sang Pacar untuk Beli HapeCeritanya, pada tangal 5 Mei, Putra Baladewa bertemu dengan Prada DP untuk menemani cari kos-kosan.Setelah mendapat kos-kosan, datanglah seorang perempuan yang belakangan disebut bernama Serli.
"Vera kelas 1, Serli kelas 3," kata Putra.
Baca Juga: Polisi Sebut Tak Ada Bekas Sperma atau Hamil, Prada DP Beri Kesaksian Palsu?Menurut Putra, Serli juga sempat menginap di kos-kosan tersebut."Saya pernah menemani terdakwa mencari kost, kemudian dia bilang kalau Serli mau menginap sambil membawa selimut, padahal terdakwa sudah punya pacar, tapi saya pulang saat itu," cerita saksi dalam persidangan.Pertemuan Putra, Serli, dan Prada DP terjadi pada 5 Mei malam, sebelum pembunuhan, sedangkan pembunuhan terjadi antara tangal 7 atau 8 Mei 2019 malam.
Baca Juga: Bak Firasat, Kakak Vera Oktaria Sempat Bermimpi Aneh di Malam Sebelum Prada DP Si Pelaku Mutilasi TertangkapBahkan, diberitakan Grid.ID sebelumnya, beberapa kekejaman Prada DP antara lain: 1. memutilasi dan berencana bakar korban;2. melakukan kekerasan sejak korban masih hidup;
Baca Juga: Prada DP Bohong? Pelaku Mutilasi Kasir Indomaret Akui Vera Oktaria Minta Dinikahi Karena Hamil 2 Bulan, Polisi Justru Tak Temukan Tanda Kehamilan di Tubuh Korban3. membuat kesaksian palsu usai ditangkap; 4. menjual motor korban untuk beli HP.Mengetahui banyaknya kekejaman yang telah dilakukan anaknya terhadap Vera Oktaria, ibunda Prada DP menangis dan memohon maaf kepada keluarga korban di persidangan.
Baca Juga: Prada DP Terancam Hukuman Mati Atas Kasus Pembunuhan Vera Oktaria, Ibu Korban: Minimal Nyawa Dibayar NyawaMelansir dari laman Kompas.com, dalam persidangan tersebut Prada DP tampak menangis saat mendengar kesaksian para saksi.Termasuk saat ibunda Vera Oktaria menyampaikan kesaksiannya.Bahkan, ibunda Prada DP, Leni juga menyampikan permintaan maaf kepada Suhartini (50) (ibunda Vera Oktaria).
Baca Juga: Prada DP Ditangkap, Motif Pembunuhan Fera Oktaria Mulai Menemukan KejelasanNamun, permintaan maaf tersebut ditolak lantaran Suhartini masih merasa sakit hati."Belum bisa pak," timpal Suhartini dengan suara tegas di hadapan majelis hakim.Ibunda Prada DP bahkan memutuskan untuk mengundurkan diri menjadi saksi dalam persidangan anaknya.
Baca Juga: Prada DP Ditangkap, Motif Pembunuhan Fera Oktaria Mulai Menemukan Kejelasan"Saya tidak sanggup pak," ujar Leni terisak tangis dihadapan majelis hakim yang kemudian meninggalkan ruangan.Sementara itu, Suhartini tampak menangis tersedu-sedan saat ditanya perasaannya mengetahui putrinya meninggal dengan keadaan nahas itu.
"Hancur pak (hati saya), sakit," ujar Suhartini sambil menangis.
Baca Juga: Akhir Pelarian Pelaku Mutilasi Kasir Indomaret : Diringkus di Padepokan, Prada DP Bunuh Vera Oktaria Karena Korban Minta Dinikahi?Saat ditemui awak media usai persidangan, Suhartini juga mengomentari tangisan Prada DP di ruang sidang."Ah, air mata buaya itu," ujar Suhartini.Suhartini mengaku hatinya belum lega bila Prada DP belum mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.
Baca Juga: Akal Bulus Prada DP Pelaku Mutilasi Vera Oktaria agar Lolos dari Kejaran TNI dan Polisi, Sembunyi di Padepokan Banten"Kalau bisa dihukum mati, baru saya merasa lega," tegas Suhartini. (*)