Sebab selama ini, orang Indonesia banyak yang meremehkan masalah aktivitas gerak. Mereka beranggapan tidak berolahraga pun tetap sehat.
“Ketika pinalti (penyakit) datang, khawatirnya langsung gol. Tiba-tiba serangan jantung, stroke,” ujar Ade kepada Kompas.com di Klinik Utama Hemolife Bandung, Kamis (1/8/2019).
Saat masalah kesehatan muncul, kata Ade, maka yang disalahkan futsalnya, sate kambing, atau badminton.
Padahal, penyakit tersebut merupakan konsekuensi perilaku tidak sehat selama bertahun-tahun.
Orang-orang lebih mempedulikan kondisi luar tubuh.
Baca Juga: Meninggal Dunia karena Kanker Otak, Ini Arti Dibalik Nama Panggung Agung Hercules
Misalnya, mereka setiap hari mandi, keramas, sikat gigi untuk kesenangan gigi, kulit, dan kepala.
Namun ketika ditanya kapan terakhir olah raga, ada yang menjawab tiga hari lalu, tiga bulan, bahkan tiga tahun lalu.
Padahal, olahraga membersihkan organ dalam tubuh.
Olahraga memberikan kesenangan pada jantung, liver, ginjal, peredaran darah, dan lainnya.
“Bisa dibayangkan selama tiga tahun organ dalam orang tersebut tidak dibersihkan. Padahal apa yang bagus di luar, berawal dari yang bersih di dalam,” tutur dia.