Find Us On Social Media :

Fakta Sunda Megathrust, Ancaman Bagi Jakarta karena Berpotensi Timbulkan Gempa 9 SR

By None, Sabtu, 3 Agustus 2019 | 07:31 WIB

Sunda Megathrust

Grid.ID – Gempa dengan kekuatan 7,4 SR yang berpusat di Banten terjadi pada Jumat (2/7/2019) malam.

Selain di pusat gempa, getaran juga terasa hingga wilayah sekitarnya hingga Jakarta.

Nyatanya Jakarta sebagai ibukota Indonesia ternyata memang memiliki ancaman besar terhadap gempa karena adanya Sunda Megathrust.

Baca Juga: Bergaya Bak ABG Gaul, Celine Dion Nyaris Tak Dikenali dengan Gaya Potongan Rambut Mangkok!

Para pakar menyebut potensi tersebut berasal dari zona kegempaan atau seismic gap yang ada di sekitar Jakarta.

Menurut Dwikorita, megathrust atau patahan lempeng naik menjadi ancaman besar bagi ibu kota negara dilanda gempa.

"Belum ada kepastian kekuatannya," katanya.

Menurut Dwikorita, sumber gempa besar yang mengancam Jakarta berasal dari patahan lempeng yang ada di Selat Sunda.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Museum Rasulullah Akan Dibangun di Depok, Jawa Barat

Yakni antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

"Posisinya tepat di bawah pulau Jawa dan Sumatra. Sekitar 300 kilometer dari Jakarta," paparnya.

Lanjut Dwikorita, perhitungan besarnya gempa hingga lebih dari 8 SR, berdasarkan hitungan geometri patahan yang akan terjadi.

"Itu perkiraan atau estimasi," ujarnya.

Baca Juga: Gadis Ini Panik Saat Rambut Panjangnya Cuil dan Rontok Usai Pakai Conditioner, Ternyata karena Dicampur Krim Pencukur Rambut oleh Orang Iseng di Toko

Berpotensi gempa secara keseluruhan

Dwikorita menambahkan secara umum, seluruh wilayah Indonesia berada di atas lempeng tektonik yang berpotensi menghasilkan gempa.

"Gempa akan terus terjadi. Semua sudah sadar kondisi ini," katanya.

Soal waktu kejadian, memang tidak bisa diprediksi oleh para pakar.

Karena tidak ada yang bisa memastikan kapan gempa terjadi atau kapan lempeng bergeser.

Pakar gempa Jaya Murjaya menjelaskan, gempa berasal dari zona kegempaan kosong atau seismic gap.

Baca Juga: Cukup dengan Konsumsi 5 Makanan Ini Kamu Bisa Dapatkan Definisi Hidup Sehat!

Pulau Jawa sudah beberapa kali dilanda gempa berkekuatan lebih dari 7 SR.

Menurut Jaya, semua wilayah tersebut masih berpotensi terjadi gempa yang besar.

"Jika disimulasikan untuk wilayah Jakarta, dengan kekuatan 8,7 SR akan berdampak pada guncangan dengan skala intensitas VI sampai VII MMI," paparnya.

Data dari Pusat Studi Gempa Nasional menyebutkan jumlah sesar aktif di Indonesia juga bertambah, yakni dari 81 sesar pada 2010 menjadi 295 sesar aktif pada 2017.

Baca Juga: Kejam! Seorang Suami Tega Aniaya Istrinya Selama 3 Jam di Depan Anaknya Hingga Tulang Rusuknya Patah

Antisipasi gempa besar

Oleh karena gempa adalah sesuatu yang tak bisa ditolak atau dicegah, maka yang perlu dipersiapkan adalah antisipasi jika gempa terjadi.

Hal pertama adalah soal struktur bangunan.

Menurut Dwikorita, perlu pemeriksaan apakah semua gedung di Jakarta sudah memenuhi standar antigempa.

Mulai dari building code, standar ketahanan gempa, hingga SNI (Standar Nasional Indonesia).

Berikutnya adalah soal edukasi masyarakat, bagaimana menghadapi gempa, apa yang harus dilakukan ketika gempa terjadi, dan sebagainya.

Baca Juga: 4 Mitos Soal Susu yang Wajib Kamu Tahu, Benarkah Bagus untuk Kesehatan Tulang?

"Tujuannya adalah meminimalisir korban jiwa. Karena biasanya banyak korban jatuh disebabkan keruntuhan bangunan," katanya.

Untuk edukasi masyarakat menghadapi gempa, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan berencana membangun taman hiburan dan edukasi terkait gempa dan juga meningkatkan kesiapsiagaan warga.

Sementara, Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI Jakarta Edy Junaidi memastikan setiap gedung bertingkat di Jakarta sudah memenuhi syarat SNI tahan gempa sebagai syarat perizinan.

Baca Juga: Pakai Kaus Ketat dan Celana Ripped Jeans, Tampilan Seksi Aurel Hermansyah Justru Curi Perhatian!

"Hingga kekuatan 8 SR," ujarnya.

Menurut Edy, syarat gedung bertingkat tahan gempa itu sudah lama diterapkan di Jakarta.

Baca Juga: Dikenal Playboy, Ternyata Alasan ini yang Membuat Raffi Ahmad Yakin Memilih Nagita Slavina Sebagai Istri

Sehingga, katanya, soal ketahanan gedung bertingkat terhadap gempa seharusnya sudah bukan menjadi isu.

"Para konsultan tidak mungkin membangun gedung tanpa standar antigempa. Mulai dari bahan bangunan, struktur, dan sebagainya," tuturnya.

Baca Juga: Lihat Manisnya Dua Calon Menantu Maia Estianty, Hanya Pakai Sandal Jepit Saat Liburan ke Labuan Bajo

Sayangnya, syarat tahan gempa itu hanya berlaku bagi bangunan tinggi, namun tidak untuk rumah pribadi atau pemukiman.

Meski begitu, Edy mengaku tidak khawatir soal rumah di Jakarta.

Baca Juga: Sukses Jadi Pebisnis, Begini Potret Kantor Mewah Milik Eko Patrio yang Dihiasi dengan Koleksi Barang Antik

"Saya tanya, kapan pernah terjadi gempa sampai rumah rubuh di Jakarta?" ujarnya. "Untuk rumah-rumah saya belum terlalu khawatir," imbuhnya.

Lanjut Edy, menerapkan syarat tahan gempa untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah pribadi adalah sesuatu yang sulit dilakukan.

Baca Juga: Gelar Pesta Ulang Tahun Mewah, Syahrini Rela Dua Kali Ganti Sepatu Mahal yang Harganya Justru Jadi Sorotan!

"Rumah saya saja tidak standar gempa. Apa harus saya bongkar," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul, “Sunda Megathrust, Ancaman Besar Bagi Jakarta, Bisa Timbulkan Gempa Hingga 9 SR”