Grid.ID - Kabar duka datang dari calon anggota Paskibraka yang harus meregang nyawa jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2019 nanti.
Kabar duka ini datang dari salah satu anggota calon Paskibraka Kota Tangerang Selatan.
Adalah Aurellia Qurratuaini, siswi kelas XI MIPA 3 dari SMA Islam Al Azhar BSD Serpong meninggal dunia pada Kamis (01/08/2019) di kediamannya.
Baca Juga: Tak Hanya Aurellia Qurrota Ain, 6 Calon Anggota Paskibraka ini Juga Meninggal Mendadak Saat Bertugas
Mengutip TribunJakarta.com, diungkapkan Aurellia Qurratuaini tengah menjalani sejumlah pelatihan Paskibraka untuk persiapan Hari Kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 2019 nanti.
Tak sekedar menjadi calon anggota Paskibraka, rupanya Aurellia Qurratuaini didapuk menjadi calon pembawa baki di Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-74 tingkat Kota Tangerang.
Gadis remaja itu begitu dijagokan oleh senior dan teman-temannya untuk membawa sang saka merah putih.
Selama mengikuti latihan, ia begitu serius dan semangat dalam berlatih hingga menguras tenaganya.
Bahkan tidak jarang, para anggota termasuk dirinya mendapat hukuman dari para seniornya.
Diberitakan Kompas.com, ayah Aurellia, Farid Abdurrahman (42) menerangkan seperti apa pelatihan yang dijalani putrinya.
Farid mengungkapkan jika, orangtua komplain dengan cara latihan Paskibraka, maka para anggota itu justru akan diberi latihan lebih keras lagi.
"Pernah anak saya cerita bahwa ada yang komplain, akhirnya mereka dihukum semakin berat. Itu yang membuat anak-anak takut berbicara yang sebenarnya," ungkap Farid seperti yang Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Menurut Farid, putrinya adalah sosok yang bertanggung jawab dan mandiri. Sehingga apa yang dialaminya ia pendam sendiri.
"Cuman dari dulu dia memang selalu bertanggung jawab, jadi dipendam sendiri," papar Farid.
Baca Juga: Viral Video yang Diduga Orientasi Paskibraka, Siswa Dipaksa Makan Seperti Binatang Hingga Muntah
Ia melanjutkan, baru beberapa waktu belakangan ini putrinya sedikit terbuka dan menceritakan apa yang dialaminya selama pelatihan.
"Baru akhirnya akhir ini cerita sedikit-sedikit ada hukuman yang berlebihan dari senior. Oknum senior bukan pelatih. Kalau pelatih pasti akan profesional," jelas Farid.
Farid pun menyebutkan beberapa perlakuan yang dialami putrinya, seperti Aurellia sempat disuruh makan jeruk dengan kulit-kulitnya, hingga push up dengan tangan dikepal.
Baca Juga: Salah Satu Anggota Paskibraka Jatuh Pingsan Usai Kibarkan Bendera
Tak hanya hukuman dan latihan fisik, Aurellia pun mendapatkan tugas yang diberikan oleh seniornya.
"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop."
"Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," jelas Farid.
Baca Juga: Berasal Dari Keluarga Kurang Mampu, 5 Paskibraka Ini Penuh Prestasi, Salut!
Akibat tekanan psikologis dan tubuh yang kelelahan, fisik Aurellia melemah. Hingga pada Kamis (1/8/2019), dia menghembuskan nafas terakhirnya.
Aurellia harus tutup usia sebelum bisa mewujudkan mimpi-mimpinya. (*)