Grid.ID - Sebagai artis pendatang baru, sosok Anwar Sanjaya atau Anwar BAB cukup diperhitungkan namanya saat ini.
Sukses mencuri perhatian saat menjadi peserta Masterchef Indonesia musim ke-4 pada tahun 2015, Anwar Sanjaya memilih terjun ke dunia hiburan.
Popularitas Anwar Sanjaya semakin melambung berkat tingkah kocaknya saat membawakan berbagai acara di televisi.
Baca Juga: Pelawak Anwar Sanjaya Ungkapkan Kesedihan karena Penyakit Sang Nenek
Namun tak banyak yang tahu, pilihan karier Anwar sebagai artis ternyata sempat tak mendapat persetujuan dari sang ayah.
Alih-alih merestuinya jadi komedian, sang ayah justru menginginkannya jadi tentara.
Lama dipendam, kisah ini akhirnya terungkap lewat penuturan Anwar Sanjaya di acara Keluarga Receh di YouTube Trans7 Official, Minggu (28/7/2019).
Pasalnya, Denny Cagur yang saat itu menjadi host tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang tak diduga oleh Anwar.
"Benar gak papanya Anwar ini pengen Anwar jadi tentara?" tanya Denny Cagur dilansir YouTube Trans7 Official.
Baca Juga: Ruben Onsu Unggah Foto Selfienya, Anwar: Ku Kira Upload Fotoku
"Bener," jawab Anwar singkat.
Sontak, jawaban Anwar ini langsung disambut gelak tawa dari Denny Cagur dan Dede Sunandar.
"Mana ada tentara lemes banget kayak kangkung," celetuk Dede Sunandar seolah menyindir Anwar.
Baca Juga: Bikin Parodi 'Saya Pamit' ala Ria Ricis, Denny Cagur Sukses Hibur Netizen!
"Kalau Anwar berhadapan dengan musuh, musuhnya bukan ditembak tapi dijambak," seloroh Denny Cagur.
Belum puas, Denny Cagur kembali mencecar Anwar Sanjaya dengan pertanyaan yang tak kalah mencengangkan.
“Bener nggak Anwar pernah dimarahin papanya, karena papanya nemuin alat makeup di tas?” tanya Denny Cagur penasaran.
Baca Juga: Temukan Bukti WhatsApp Anaknya dengan Anak Nikita Mirzani, Denny Cagur: Mereka tuh Berteman Aja
Benar saja, sontak muka Anwar Sanjaya langsung merah padam saking malunya meski akhirnya membenarkan pertanyaan Denny Cagur ini.
“Iya. Tapi ih jangan diceritain dong nanti gak bisa makan!” ucapnya sambil memohon kepada sang presenter.
“Nah terus lu jelasinnya gimana waktu bapak lu marah-marah?” cecar Denny Cagur.
Setelah terus-terusan dibujuk dan dicecar Denny Cagur, Anwar pun akhirnya menceritakan detik-detik ketika dirinya disemprot sang ayah karena ketahuan dandan.
Ia menuturkan saat itu dirinya tengah pulang kampung untuk Lebaran bareng keluarga.
Padatnya jadwal syuting membuat Anwar jarang pulang ke rumah dan memilih tetap tinggal di sebuah kos-kosan di Jakarta.
“Ini Lebaran, waktu itu masih jaman ngekos nggak pernah pulang. Hampir 6 bulan nggak pernah pulang,” ujarnya.
Sebagai artis, Anwar Sanjaya rupanya memiliki koleksi kosmetik demi menunjang penampilannya atas seorang makeup artist yang pernah menanganinya.
“Jadi waktu awal-awal Anwar acara pagi, dikasih tahu sama tukang makeup. 'Anwar kalo misalnya Anwar udah syuting, Anwar harus punya sendiri',” ujarnya sembari menirukan perkataan sang MUA.
Ketika sedang asyik memakai makeup, tanpa disadari ayahnya datang dan melihatnya sedang berdandan.
“Bapak dateng, ‘Eh kamu mau ngapain?'” ucap Anwar menirukan teguran ayahnya yang langsung disambut gelak tawa.
Emosi melihat putranya berdandan, sang ayah pun langsung merebut alat makeup Anwar dan membuangnya.
Padahal koleksi makeup milik Anwar bukanlah merek sembarangan karena berharga mahal.
"Sama papa dibuang satu set itu?" tanya Denny Cagur malah tertawa.
"Iya dibuang, satu set dibuang," ujar Anwar sambil membelalakkan matanya.
"Mana produk-produk mahal lagi ya?" ujar Denny Cagur.
"Iya mahal lumayan!" jawab Anwar kesal.
Sang ayah yang sedari awal tak merestui Anwar menjadi artis semakin mencecar profesi anaknya di dunia hiburan.
"Kan kerjanya syuting, pake dandan," jawab Anwar ketika ditanya sang ayah.
Bukannya mengerti, sang ayah malah balik menyemprot Anwar.
"Lu syuting apa rias penganten?' Ngomongnya begitu," Anwar menambahkan.
"Lagian lu ngapain lagi kagak syuting di rumah pake makeup?" sahut Denny Cagur.
"Ya kan biar cakep ketemu sama tamu-tamu pas lebaran. Biar tahu, 'Oh artis pulang' gitu," dalih Anwar membela diri.
Kendati demikian, semenjak kejadian tersebut, ayah Anwar perlahan-lahan mulai mengerti soal pekerjaan sang anak dan tak lagi memaksanya menjadi tentara.
(*)