Find Us On Social Media :

Ayah dari Paskibraka Tangsel yang Meninggal Dunia Akhirnya Angkat Bicara: "Kalau Orangtua Komplain, Bisa Tambah Berat Hukumannya"

By Ngesti Sekar Dewi, Sabtu, 3 Agustus 2019 | 13:20 WIB

Ayah dari Paskibraka Tangsel yang Meninggal Dunia Akhirnya Angkat Bicara: "Kalau Orangtua Komplain, Bisa Tambah Berat Hukumannya"

Farid juga menceritakan jika selama pelatihan, almarhum kerap disuruh melakukan push up dengan tangan dikepal.

Akibatnya, tangan almarhum mengalami lebam.

Baca Juga: Kisah Dhea, Siswi Asal Tulungagung yang Ditinggal Kedua Orang Tuanya Jadi TKI, Hingga Kini Jadi Anggota Paskibraka Tingkat Nasional

"Kemudian push up kepal yang di aspal dimana cewe suka ada cincinnya. Ini diluar kelaziman. Sedangkan pendidikan militer sendiri tidak sampai sejauh itu," lanjut Farid.

Selain itu, putrinya kerap disuruh makan jeruk beserta kulit - kulitnya. Hal ini yang membuat mental dan keadaan fisik Aurellia semakin turun.

Farid mengatakan, jika orangtua komplain dengan cara latihan Paskibraka, maka para anggota justru akan diberi latihan lebih keras lagi.

"Pernah anak saya cerita bahwa ada yang komplain, akhirnya mereka dihukum semakin berat. Itu yang membuat anak-anak takut berbicara yang sebenarnya," ucap dia.

Baca Juga: Viral Video yang Diduga Orientasi Paskibraka, Siswa Dipaksa Makan Seperti Binatang Hingga Muntah

Aurrelia tidak memberi tahu perlakuan yang dia alaminya sedari awal.

Dia berusaha memendam masalahnya tersebut walaupun belakang dia sempat membuka suara kepada orangtuanya.

Selain beberapa hukuman tersebut dan latihan yang sangat menguras tenaga, Aurellia diharuskan mengerjakan tugas yang diberikan oleh para seniornya.

"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," kata dia.