Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Seorang anak berusia sembilan tahun di Tiongkok, telah menjelma menjadi pahlwan bagi keluarganya.
Pasalnya, gadis kecil tersebut telah menjadi tulang punggung bagi keluarganya yang menyandang disabilitas.
Tak hanya itu, ia bahkan menggendong kakaknya saat berangkat dan pulang sekolah.
Dilansir Grid.ID dari Dailymail, gadis bernama Zhou Dingshuang dari Tiongkok, secara harfiah menjadi tangan dan kaki untuk saudaranya yang cacat.
Saudara laki-laki Dingshuang mengalami kesulitan menggunakan anggota tubuhnya sejak lahir.
(BACA : Datang ke Seoul Untuk Urusan Pyeongchang Winter Olympics, Delegasi Korea Utara Ini Cantik!)
Gadis kurus itu menggendong kakaknya ke sekolah setiap hari di daerah pedesaan Provinsi Yunnan.
Tak peduli cuaca hujan atau cerah, salju atau hujan es, ia akan tetap menggendong kakaknya ke sekolah.
mengatakan kepada media lokal bahwa, "Saya tidak akan pernah meninggalkannya. Saya akan menjadi tongkatnya selamanya".
Dingshuang juga dengan hati-hati merawat kakaknya yang bernama Zhou Dingfu yang berusia 12 tahun.
Mereka belajar di kelas yang sama di Central School of Heizhiguo County.
Setiap pagi, Dingshuang mencuci tangan dan wajah Dingfu.
(BACA : Nekat Balapan Liar di Jalan Raya, Para Joki Balap Dihantam Mobil dari Belakang)
Ia membantu kakaknya berpakaian sebelum menggendongnya ke sekolah.
Pasangan itu harus menyeberangi jalan-jalan dan menaiki tangga untuk mencapai kelas mereka.
Tapi gadis kecil itu memastikan bahwa dia dan saudara laki-lakinya tidak pernah terlambat mendapatkan pelajaran apapun tidak peduli seberapa buruk cuacanya.
Setelah mereka menyelesaikan sekolah, Dingshuang juga membantu kakaknya mengerjakan pekerjaan rumah.
Sebelum akhirnya ia melakukan pekerjaan rumah tangga untuk orang tuanya.
Dingshuang sudah menjadi tulang punggung keluarganya pada usia sembilan tahun.
(BACA : Bak Main Ice Skating, Cara Bocah Ini Membonceng Bikin Prihatin!)
Hal ini karena orang tua Dingshuang dan Dingfu keduanya cacat.
Akibatnya, Dingshuang melakukan sebagian besar pekerjaan rumah tangga.
FOTO 2
Dingshuang melakukan pekerjaan seperti mencuci sayuran, memberi makan babi, memasak dan mencuci baju dengan tangan.
Setelah Dingfu mencapai usia sekolah, orang tuanya khawatir dia tidak bisa berjalan ke sekolah.
Dingshuang tidak ingin melihat kakaknya terbelakang, jadi dia mengajukan diri untuk membawanya ke sekolah setiap hari.
Liu Yan, seorang guru dari sekolah mereka, mengatakan bahwa sekolah tersebut telah membuat sebuah kamar untuk kakak beradik tersebut.
(BACA : Sopir Lupa Tak Turunkan Derek, yang Terjadi Saat Truk Melintas di Jembatan Bikin Melongo)
Setelah melihat situasi sulit yang dihadapi keluarga mereka pihak sekolah berharap, mereka bisa tinggal di dekat sekolah.
Liu mengatakan bahwa sekolah tersebut juga telah mengurangi atau membatalkan beberapa biaya untuk kakak beradik tersebut.
Hal ini guna membantu anak-anak dari keluarga yang kurang beruntung itu.
Kamar asrama Dingshuang dan Dingfu berjarak sekitar 500 meter dari kelas mereka.
Dingshuang terus membawa Dingfu ke sekolah setiap hari.(*)