Ayah korban, Farid Abdurrahman (42) mengatakan jika putrinya berkali-kali menerima hukuman.
Mulai dari dipaksa makan jeruk beserta kulit-kulitnya, hingga push up dengan posisi tangan dikepal di atas aspal.
"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," ungkap Farid.
Baca Juga: Ayah dari Paskibraka Tangsel yang Meninggal Dunia Akhirnya Angkat Bicara:
Diary itu lah yang kini menjadi saksi bisu dari dugaan penganiayaan yang diterima Aurellia dari seniornya.
Paman korban yang lain, Indra, mengatakan jika korban selalu mengisi diary berwarna merah putihnya itu setiap pulang latihan.
"Memang kemarin dia (Aurel) itu terlihat pucat dan kelelahan. Semalaman dia juga menulis di buku diary," dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Buku diary itu itu berisi tentang kisah hidup Aurellia sendiri.