Pertama, besarnya gempa, yang merupakan ukuran amplitudo gelombang seismik terbesar yang tercatat untuk gempa bumi, harus melebihi ambang batas tertentu.
Dilansir dari Live Science, ahli geofisika Don Blakeman dari Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional Survei Geologi AS (USGS) mengatakan bahwa Gempa bumi di bawah 7,5 atau 7,0 biasanya tidak memicu tsunami.
Namun, kadang-kadang gempa dengan kekuatan 6,0 skala Richter dapat memicu tsunami lokal yang lebih kecil dan kurang merusak.
Baca Juga: Gempa 7,4 Magnitudo Guncang Banten: Prilaku Aneh Hewan ini Jadi Pertanda Akan Adanya Gempa
Misalnya saja gempa yang melanda Haiti pada Januari 2010.
Bencana itu sebenarnya memicu serangkaian kecil tsunami lokal.
Tetapi karena gempa susulan tidak melebihi kekuatan 5,3 SR mereka tidak cukup besar untuk menyebabkan tsunami tambahan.
Gempa bumi memicu tsunami ketika aktivitas seismik menyebabkan tanah di sepanjang garis patahan bergerak naik atau turun.
Ketika bagian-bagian dasar laut bergeser secara vertikal, baik yang naik atau turun, seluruh kolom air menjadi bergejolak.
Hal ini menciptakan "gelombang" energi, yang kemudian akan mendorong air.
Baca Juga: Masih Muda Sudah Pelupa, Coba Lakukan 4 Latihan ini Untuk Mempertajam Ingatan
Menurut ahli geofisika USGS, John Bellini, gempa bumi yang mendorong daratan terutama ke arah horisontal cenderung menyebabkan gelombang dahsyat.