Find Us On Social Media :

Gempa Banten Sempat Picu Peringatan Dini Tsunami: ini Kenapa Beberapa Gempa Bumi Sebabkan Tsunami dan yang Lainnya Tidak

By None, Sabtu, 3 Agustus 2019 | 19:32 WIB

Gempa Banten Sempat Picu Peringatan Dini Tsunami: ini Kenapa Beberapa Gempa Bumi Sebabkan Tsunami dan yang Lainnya Tidak

Grid.IDGempa yang mengguncang Banteng bagian barat daya pada Jumat (2/8/2019) pukul 19:03 WIB sempat membuat BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Namun periangatan tersebut resmi di akhiri pada pukul 21.35 WIB

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat kembali ke rumah masing-masing.

Dalam konferensi pers di Gedung BMKG, Jakarta, Jumat (2/8), Dwikorita mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan ewaspada apabila terjadi gempa susulan.

Baca Juga: Belum Sehari Gempa Banten Viral Kabar Sesar Baribis 'Neraka' di Perut Bumi Jakarta, Begini Kata Ahli

Dia berharap masyarakat memantau informasi dari sumber resmi BMKG.

"Masyarakat diimbau tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.

Meski begitu gempa bumi memang dapat menjadi salah satu faktor penyebab tsunami.

Namun tak semua gempa bumi juga dapat sebabkan tsunami.

Mengapa beberapa gempa bumi menyebabkan tsunami sementara yang lain tidak?

Baca Juga: Gempa Guncang Banten Terasa Hingga Jakarta: Benarkah Kalimantan yang Akan Jadi Ibu Kota Indonesia Bebas Gempa?

Beberapa faktor yang sangat berperan termasuk: kekuatan gempa, arah gerakan gempa dan topografi dasar laut.

Pertama, besarnya gempa, yang merupakan ukuran amplitudo gelombang seismik terbesar yang tercatat untuk gempa bumi, harus melebihi ambang batas tertentu.

Dilansir dari Live Science, ahli geofisika Don Blakeman dari Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional Survei Geologi AS (USGS) mengatakan bahwa Gempa bumi di bawah 7,5 atau 7,0 biasanya tidak memicu tsunami.

Namun, kadang-kadang gempa dengan kekuatan 6,0 skala Richter dapat memicu tsunami lokal yang lebih kecil dan kurang merusak.

Baca Juga: Gempa 7,4 Magnitudo Guncang Banten: Prilaku Aneh Hewan ini Jadi Pertanda Akan Adanya Gempa

Misalnya saja gempa yang melanda Haiti pada Januari 2010.

Bencana itu sebenarnya memicu serangkaian kecil tsunami lokal.

Tetapi karena gempa susulan tidak melebihi kekuatan 5,3 SR mereka tidak cukup besar untuk menyebabkan tsunami tambahan.

Gempa bumi memicu tsunami ketika aktivitas seismik menyebabkan tanah di sepanjang garis patahan bergerak naik atau turun.

Ketika bagian-bagian dasar laut bergeser secara vertikal, baik yang naik atau turun, seluruh kolom air menjadi bergejolak.

Hal ini menciptakan "gelombang" energi, yang kemudian akan mendorong air.

Baca Juga: Masih Muda Sudah Pelupa, Coba Lakukan 4 Latihan ini Untuk Mempertajam Ingatan

Menurut ahli geofisika USGS, John Bellini, gempa bumi yang mendorong daratan terutama ke arah horisontal cenderung menyebabkan gelombang dahsyat.

Ketika energi mendorong lempeng secara horizontal, tanah itu tidak menaikkan atau menurunkan air di atasnya sehingga menyebabkan tsunami.

Ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi oleh gerakan vertikal tanah, sehingga perubahan topografi dasar laut dapat memperkuat atau meredam gelombang saat bergerak.

Don Blakeman mengungkap fakta bahwa saat bergerak di lautan, gelombang tsunami biasanya bergerak hingga 500 atau 600 mil per jam atau sekitar 800 sampai 965 km per jam.

Namun itu akan melambat saat mengenai pesisir atau menuju ke daratan.

Lebih jauh, Blakeman juga menyebut bahwa air yang tiba-tiba surut dari pantai secara drastis merupakan tanda awal peringatan alam akan datangnya tsunami.

Satu hal yang tidak mempengaruhi tsunami adalah cuaca.

Karena mereka ditenagai oleh energi dari dasar laut yang bergeser, ombak tidak terpengaruh secara signifikan oleh kondisi cuaca di sekitarnya, kata Blakeman.

Untuk menentukan apakah suatu gempa bumi akan menghasilkan tsunami, dan untuk memperkirakan seberapa parahnya gempa itu, para peneliti mengukur tinggi dan energi gelombang berikutnya dengan menggunakan sensor tekanan laut dan pengukur pasang. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Mengapa Beberapa Gempa Bumi Sebabkan Tsunami Tetapi yang Lain Tidak?”