Find Us On Social Media :

Asal Usul Nama Gang Dolly, Siapakah Dolly Sebenarnya?

By Aditya Prasanda, Senin, 22 Januari 2018 | 13:10 WIB

Advenso Dollyres Chavit dan keluarga | dok. Majalah Jakarta-Jakarta

Dari satu wisma, berkembang hingga empat. Ada Istana Remaja, Mamamia, Nirmala, lalu Wisma Tentrem. 

Setiap wisma menampung sekitar 28 pekerja seks komersial (PSK).

Bikin Geger! Beredar Video Jennifer Coppen Tampar dan Jambak Seorang Wanita, Hingga Lontarkan Kata Kasar

Rumah bordil miliknya, menurut Dolly dibangun tanpa bantuan arsitek atau pemborong. Dolly mengaku memandori sendiri. Sebuah kemampuan yang dipelajari dari orangtuanya.

Jadi, mulai alih profesi, dari seorang pramusyahwat, eh, PSK, menjadi germo? Dolly menyatakan tidak sepenuhnya benar.

Dolly bilang ia memang sempat menjadi germo, tetapi hanya sebentar saja. 

Ia lebih memilih untuk menyewakan wisma miliknya ke orang lain. "Aku memang mbangun bordil. Tetapi aku tidak mengelola sendiri. Habis mbangun tak sewakan," kisahnya. 

"Aku tinggal mengambil uang sewa, wis, enak," tutur Dolly dalam percakapan yang hampir seluruhnya berlangsung dalam dialek Jawa Timuran.

Nah, kok? Kenapa Dolly kurang senang menjadi germo?

"Aku iki nggak mentholo jadi germo. Keluargaku tidak ada yang turunan germo. Anake wong. Kasihan. Kalau jual 'daging' aku pengalaman. Tapi kalau disuruh jadi germo, aku tidak bisa," ujarnya.

Sepanjang tuturannya Dolly bilang ia tidak ingin jadi germo karena tahu bahwa menjadi pelacur itu sungguh tidak enak. 

"Pelacur itu sakaken. Jadi pelacur itu kasihan. Pelacur itu sengsara di dunia. Aku nggak bisa cerita panjang tentang pelacur," tutur Dolly.