Laporan Wartawan Grid.ID, Septi Nugrahaini
Grid.ID - Setelah cukup lama menghilang dari industri musik K-Pop, nama T-ARA kembali mencuat.
Bukan karena comeback album terbaru, namun karena beberapa hal yang menyangkut nama T-ARA.
Pada awal tahun, Hyomin T-ARA menyatakan jika para member T-ARA keluar dari MBK Entertainment.
Kontrak para member dengan agensi telah berakhir sejak akhir tahun 2017.
Selain itu, agensi juga meregistrasikan nama T-ARA sebagai hak miliknya.
Oleh karena itu, para member tidak lagi berhak untuk menggunakan nama T-ARA.
Namun, para member berjuang untuk tetap bisa menggunakan nama tersebut.
Dilansir Grid.ID dari Koreaboo, The Union of Korean Pop Culture and Arts mengatakan jika MBK Entertainment lebih punya hak atas nama tersebut.
Menurutnya, alasan utamanya adalah MBK Entertainment telah menginvestasi sumber daya untuk memproduksi dan menjaga grup.
"MBK telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membuat, memproduksi, dan menyiapkan T-ARA, seperti menginvestasi banyak hal ke dalam grup untuk membuat mereka promosi dan menaikkan popularitas.
Agensi harus dikenal seagai produser dan kreator dari T-ARA.
Dengan ini, kreator bisa mengklaim kepemilikan dari kreasinya dan mereka punya hak untuk melindungi kreasi mereka," kata Union of Korean Pop Culture and Arts.
(BACA: Musdalifah Sebut Nassar Tak Datang Saat Anaknya Disunat: Enggak Tegaan Dia)
Mereka juga mengatakan jika kepemilikan nama tersebut terletak pada orang-orang yang menciptakan dan memproduksi T-ARA.
Dalam hal ini adalah Kim Kwang Soo dan MBK Entertainment.
Mereka juga mengatakan jika hak-hak tersebut harus dilindungi.
(BACA: Potterhead, Ini Dia 5 Spot di London yang Harus Kamu Kunjungi Sebagai Fans Sejati Harry Potter)
Selain itu, The Union of Korean Pop Culture and Arts tidak menyetujui tindakan artis yang dapat merusak reputasi dan hak milik dari agensi.
Bagaimana menurut kalian dengan sengketa antara T-ARA dan MBK Entertainment ini? (*)