Seperti yang kita ketahui, banyak mayat ternyata berakhir di pasar broker.
Sebuah kasus misalnya, seorang pria mengaku menyumbangkan tubuh keluarganya lantaran tak sanggup membayar pemakaman atau kremasi.
Maka mereka menawarkan kremasi parsial gratis pada anggota dengan menyumbangkan tubuh jenazah yang mereka cintai.
Reuters mengonfirmasi tulang belakang yang mereka beli, digunakan untuk tes DNA, untuk mengidentifikasinya.
Para wartawan yang menerima kotak itu di kantor hanya menyiapkan penyelidikan, dan kemudian diserahkan pada ahli mayat dan mengakutnya ke program anatomi di Universitas Minnesota. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Kisah Kantor Berita Dunia Ternama yang Pernah Beli 2 Potong Kepala Manusia dan Tulang Belakang, Untuk Apa?”