Laporan Wartawan Grid.ID, Rini Listia
Grid.ID – Kamu pasti tahu bahwa orangtua yang mengasuh bayi atau buah cinta yang baru saja lahir sendiri dapat mempertebal ikatan psikologis antara keduanya.
Yap, bounding attachment merupakan ikatan yang terjalin di antara orangtua dan bayi yang baru lahir.
Faktanya, banyak orangtua yang salah kaprah akan pentingnya sentuhan fisik kepada bayi hanya pada saat ia lahir, padahal tidak.
(Ternyata 3 Bahan Makanan Ini Bisa Membantu Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi loh!)
Bayi membutuhkan perhatian dan sentuhan fisik setelah ia lahir dan seterusnya.
Mengapa? Proses bounding attachment meliputi ikatan emosional antara ibu dan anak yang sangat baik untuk perkembangan fisik dan psikis anak itu sendiri.
Dari kelima indra yang dimiliki oleh manusia, sentuhan hangat orang tua dan bayi ternyata dapat mengubah pola perilaku, loh.
(5 Makanan yang Dapat Memperkuat Kaki Bayi)
Sentuhan hangat yang kuat dapat membantu menunjukkan empati dan menandakan interaksi yang baik.
Sentuhan orang tua dapat dirasakan oleh bayi atau anak-anak sebagai kenyamanan, perlindungan, penghargaan dan kepuasan seseorang yang selalu diperhatikan.
Menurut ahli saraf AS David J. Linden seorang penulis buku touch: The Science of hand, heart, and mind berkata bahwa seorang bayi dapat kehilangan dukungan sosial selama dua tahun pertama dalam kehidupan tergantung pada pola asuh yang diberikan oleh orang tua.
(Mengharukan, Bayi yang Masih Di Dalam Rahim Mengenggam Tangan Dokter Ketika Akan Dilahirkan)
Jika orang tua tidak merawatnya dengan sentuhan tangan makan bayi akan tumbuh dan berkembang menjadi kurang percaya diri dan juga merasa kesepian.
Hal ini juga dapat berdampak pada psikologis dan intelektualitas sang anak, itulah salah satu alasan mengapa saat bayi lahir, bayi telanjang itu harus diletakkan di kulit ibunya yang telanjang.
Bahkan, seperti yang dirangkum Grid.ID dari Readers Digest, bahwa kontak dari kulit ke kulit antara orangtua dan bayi akan menciptakan pertalian batin antara keduanya, dan hal ini juga bisa dilakukan antar ayah dan sang bayi. (*)