Find Us On Social Media :

Tak Penuhi Janji Kampanye, Walikota Ini Diarak dan Didandani Bak Seorang Wanita Sepanjang Kota

By Nopsi Marga, Senin, 5 Agustus 2019 | 19:41 WIB

Walikota Meksiko diarak warga

Grid.ID - Pemilihan pemimpin daerah pasti diwarnai dengan kampanye dan janji-janji dari para calon kandidatnya.

Setelah terpilih menjadi pemimpin, banyak yang merealisasikan janjinya, banyak juga yang tak merealisasikannya.

Jika pemimpin tak berhasil tunaikan janjinya saat kampanye, publik biasanya akan protes.

Baca Juga: Pulau Boneka di Meksiko yang Penuh Misterius dan Kejanggalan

Protes unik dari masyarakat terjadi di sebuah kota di Meksiko Selatan.

Para warga merasa jengkel dan muak ketika walikota mereka gagal menepati janji kampanyenya.

Bukan hanya protes, warga Huixtan Meksiko bahkan memaksa walikota mereka untuk mengenakan baju wanita.

Baca Juga: Ayah Samuel Kim yang Merupakan Pengusaha Sukses Meksiko Ditemukan Tewas Terbunuh di Rumahnya 

Melansir laman Foxnews.com, Senin (5/8/2019), warga Huixtan mengarak Walikota Javier Jimenez keliling kota, pada 31 Juli 2019 lalu.

Javier mengenakan rok panjang hitam dan blus putih berenda dengan motif bunga, berjalan di depan penduduk San Andres Puerto Rico.

Baca Juga: Ramai Kampanye Vegetarian, Nangka Jadi Alternatif Pengganti Daging yang Kaya Protein

Tak sendiri, Javier juga diarak bersama Luis Ton, pejabat pemerintah yang dianggap tak banyak berkontribusi dalam memajukan pemerintah.

Luis mengenakan gaun pink dengan motif polkadot warna putih.

Melansir laman Foxnews.com, masyarakat marah karena Javier tak memenuhi janjinya mengalokasikan dana 3 juta peso, atau setara dengan Rp 2,1 miliar untuk memperbaiki infrastruktur kota.

Masyarakat yang menonton pun membawa poster bertuliskan kekecewaan mereka terhadap kinerja Javier.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Siap Bagikan Lahan Prabowo Subianto Untuk Penuhi Janji Kampanye

Saat dimintai keterangan, Javier mengungkapkan bahwa tak ada lagi dana yang tersisa, karena telah dibagikan ke beberapa kota.

Warga memaksa Javier dan Luis untuk mengumpulkan dana dari pengendara kendaraan yang lewat di kota mereka.

Javier dicurigai telah menggelontorkan dana sebesar Rp 2,1 miliar ke beberapa lembaga.

Baca Juga: Berjuang Keras Atur Waktu Kuliah dan Kampanye, Irsan Kini Petik Buahnya dengan Amankan Satu Posisi di Kursi DPRD

Warga pun meminta lembaga yang berwajib melaukan penyelidikan lebih lanjut, namun Javier menolak penyelidikan karena ia merasa tak bersalah.

Tak hanya di kota Huixtan saja para pejabat diarak oleh masyarakat.

Masyarakat di beberapa kota di Mexico bahkan tak segan menyeret pejabat pemerintah yang tak penuhi janji kampanye mereka.

Baca Juga: Pungut Sampah Usai Acara Kampanye, Mbah Mijan Dianggap Pencitraan!

Peristiwa tersebut bahkan telah beredar di sosial media, dan ramai diperbincangkan, terutama di Twitter. 

(*)